Solo (Espos)--Asosiasi Perusahaan dan Praktisi Periklanan (Asppro) menargetkan industri periklanan baik iklan media luar atau reklame maupun iklan media cetak di Kota Solo bisa tumbuh 17% pada tahun 2011.
Hal ini disampaikan salah satu kandidat Ketua Asppro 2010-2012 dari Refo Media, M Qoyiim, kepada wartawan di Gedung Kesenian Solo, Senin (20/9).
Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan
“Target tahun 2011, bisnis iklan di Solo harus bisa tumbuh 17%. Setelah dua tahun terakhir ini mengalami kemunduran, di mana terjadi penurunan omzet pelaku biro iklan kisaran 30%,” terang Qoyiim.
Kemunduran industri periklanan tersebut, tak luput dari carut-marutnya penataan reklame termasuk penempatan titik reklame di Kota Solo yang juga dinilai amburadul.
Hal ini juga disampaikan kandidat Ketua Asppro lainnya, yang menyatakan siap bertarung menggantikan Bambang Nugroho, dalam pemilihan Ketua Asppro 2010-2011, Sabtu (25/9) mendatang. Kandidat Ketua Asppro lainnya, Dwi Anggoro dari Re Born Advertising, Wibowo Tri dari Gong Advertising dan Ginda Verah Triawan dari Be Com.
haw