SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Rata-rata tingkat hunian seluruh hotel di Kota Solo tahun 2009 hanya mencapai posisi 49,93%.
 
Dari survei Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, berbagai agenda dan event wisata yang digelar selama 2009 dinilai belum mampu mendongkrak tingkat hunian hotel di Kota Solo. Tingkat hunian akan naik secara signifikan hanya saat agenda tersebut digelar.

Selebihnya, yakni pada hari-hari biasa, tingkat hunian hotel tetap berada pada okupansi yang rendah. Hal ini disampaikan salah satu anggota tim survei PHRI yang juga General Manager (GM) Kusuma Sahid Prince&Hotel (KSPH), Purwanto, di sela-sela evaluasi kepariwisataan di rumah dinas (Rumdin) Walikota Solo, Kamis (31/12).

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

“PHRI telah melakukan pengumpulan data pengunjung kepada setiap pengusaha hotel, baik hotel berbintang maupun hotel melati. Survei ini adalah survei pertama PHRI yang dilakukan secara detail, dan diketahui bahwa meskipun di Solo ini sudah banyak sekali event wisata yang digelar, tetapi okupansi hotel tetap rendah,” tutur Purwanto.

Dari data yang dikumpulkan, lanjutnya, okupansi hotel berbintang dalam kurun waktu satu tahun 2009 rata-rata sebesar 54,50%. Kemudian, untuk hotel melati tingkat huniannya hanya mencapai 40,67%. Sedangkan rata-rata tingkat hunian dari semua hotel, baik hotel berbintang maupun melati hanya mencapai 49,93%.

Purwanto menilai, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dalam mendeklarasikan kotanya sebagai kota wisata jangan hanya sepotong-sepotong. Perlu ada sinergi dengan semua stakeholder.

 

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya