SOLOPOS.COM - Massa Aksi 299 mulai berdatangan di sekitar Gedung DPR, Jumat 29/9/2017). (JIBI/ Adam Rumansyah)

Sebanyak 20.000 aparat gabungan bersiaga. Sejak pagi ada 112 peserta aksi 299 yang bergerak dari Istiqlal ke Senayan.

Solopos.com, JAKARTA — Sebanyak 112 orang peserta aksi 299 bergerak melalui Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, menuju lokasi di Senayan, Jumat (29/9/2017).

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

“Massa di sini dari pagi 112 orang dari berbagai wilayah datang kemari. Pukul 09.30 WIB sekitar 60-80 orang sudah berangkat mereka gunakan kendaraan sewaan dan busway karena jaraknya dari sini jauh sekali dari titik kumpul massa di DPR itu,” kata Kapolsek Sawah Besar Kompol Eka Baasith di Jakarta, Jumat (29/9/2017).

Dia mengatakan, para peserta aksi tersebut berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Lumajang, Jombang, Madiun, sebagian wilayah Jakarta, dan sekitarnya. Dari Jawa Timur mereka menumpang kereta api begitu juga yang dari Bogor sehingga mereka turun di stasiun terdekat dengan Masjid Istiqlal.

Mereka tidak mendapatkan pengawalan khusus dari aparat ke Senayan. Karena mereka datang dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah lima orang dan paling banyak 20 orang.

“Massanya bukan berasal dari satu kelompok, melainkan ada yang datang hanya tiga orang dan lima orang sehingga massa menjadi cair semua,” jelas Eka.

Karena itu mereka diimbau tidak melakukan longmarch dan disarankan menggunakan kendaraan karena jauh. Ahmad Fahri, salah seorang peserta aksi dari Gunung Sindur Bogor mengaku naik kereta dengan kedua temannya ke Jakarta.

Mereka mengaku mengikuti aksi tersebut atas inisiatif pribadi tanpa ada paksaan dari pihak lain. Aksi 299 digelar untuk menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (UU) No. 2/2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Perppu Ormas) tersebut.

Aksi yang digelar di depan Gedung DPR/MPR itu bertujuan untuk menolak kebangkitan kembali Partai Komunis Indonesia (PKI). Peserta aksi akan memprotes Perppu Ormas yang mereka nilai merugikan umat Islam.

Sementara itu, Polri berjanji akan mengambl langkah-langkah yang humanis dalam menjaga keamanan di Gedung DRP meski puluhan ribu aparat gabungan bersiaga untuk mengawal Aksi 299. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Kompleks Parlemen mengatakan bahwa pengamanan oleh Polri dan TNI sudah cukup baik. Dengan demikian dia mengimbau masyarakat tidak mengkhawatirkan aksi tersebut.

Dia mengatakan ada 20.000 personel yang disiapkan. Selain itu, semua lini, baik jalur perekonomian dan yang lain sudah diamankan dari kemunginan dampak negatif aksi tersebut.

Lebih lanjut dia mengatakan, polisi juga telah melakukan simulasi tactical floor game guna memastikan setiap aparat memahami kondisi yang sebenarnya di lapangan.

Menurutnya, unjuk rasa adalah kegiatan kemanusiaan sehingga anggota sudah diberitahu bahwa dalam melakukan tugas aparat akan bertindak humanis. Tujuannya agar tidak ada dampoak netafi dari aksi menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) tersebut.

Dari pemantaun di lapangan, jumlah aparat keamanan memang terlihat mencolok, terutama saat pelaksanaan salat Jumat. Tidak seperti biasanya, hampir separuh jemaah salat Jumat merupakan aparat keamanan gabungan TNI dan Polri sehingga membludak sampai ke arena parkir Masjid Baiturrahman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya