SOLOPOS.COM - Polisi berjaga di lokasi penyanderaan di Brighton, Melbourne, Australia, Senin (5/6/2017). (heraldsun.com.au)

Dua orang tewas dalam baku tembak setelah drama penyanderaan di sebuah apartemen di Melbourne. IS menyatakan bertanggung jawab.

Solopos.com, MELBOURNE — Aksi teror yang dilakukan pria bersenjata terjadi di Brighton, Melbourne, Australia, Senin (5/6/2017) sore waktu setempat. Islamic State (IS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dan menyatakan pria bersenjata tersebut adalah “tentara” mereka.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

“Serangan di Melbourne, Australia, dilakukan oleh Islamic State sebagai respons atas seruan untuk menyerang negara-negara koalisi,” tulis media yang berafiliasi dengan ISIS, Amaq, yang dikutip Herald Sun, Senin pagi.

Drama teror itu terjadi selepas pukul 16.00 waktu setempat di Buckingham Serviced Apartments, Bay St, Brighton. Seorang pria bersenjata yang belakangan diketahui terkait jaringan teroris, Yacqub Khayre, menghubungi hotline 000 dan stasiun televisi Channel 7 serta mengklaim memiliki bom. Dia juga mengaku menyandera seorang wanita di apartemen itu.

Pria itu menyatakan aksinya untuk IS dan Al-Qaeda. Polisi mengepung kawasan tersebut dan terjadilah baku tembak selepas pukul 18.00 waktu setempat. Seorang saksi mata melaporkan dirinya mendengar baku tembak yang berakhir dengan tewasnya pelaku akibat ditembak polisi.

Tak lama kemudian, jasad seorang pria lain ditemukan di lobi apartemen tersebut. Di pihak polisi, tiga orang mengalami luka-luka dalam operasi tersebut.

Polisi meyakini serangan tersebut merupakan upaya untuk menyergap polisi dan membunuh polisi antiteror. IS pagi ini menyatakan serangan tersebut menyasar Australia karena negara itu menjadi bagian dari koalisi pimpinan AS memerangi kelompok teror itu.

Pria bersenjata itu diketahui merupakan seorang yang sedang dicurigai terlibat kelompok teroris dan sedang dalam pembebasan bersyarat. Pihak keamanan setempat juga mengonfirmasi bahwa Yacqub Khayre pernah ditangkap dalam kasus lain.

Saat itu, Khayre diduga terkait rencana teror bom bunuh diri di barak militer Holsworthy, Sydney, pada 2009 lalu. Namun, dia kemudian dilepaskan oleh polisi.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Victoria, Graham Ashton, menyatakan wanita yang disandera Yacqub itu telah dibebaskan. Saat itu, dia telah di-booking oleh si pelaku.

“Kami tahu dia sengaja bertemu dengan perempuan itu sebagai bagian dari layanan pengawalan. Dia bertemu wanita itu di sana untuk jasa pengawalan itu,” kata Ashton. Perempuan itu diperiksa polisi semalam dan dipastikan baik-baik saja, namun dalam kondisi ketakutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya