SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–17 WNI yang berada di Christchurch, Selandia Baru, saat gempa dahsyat mengguncang sempat tidak bisa dihubungi. Beberapa jam kemudian, syukurlah, 17 WNI itu dipastikan selamat dan aman.

“Saya baru dapat informasi, 17 WNI yang tadi sempat hilang kontak sudah bisa dibubungi dan mereka semua selamat,” kata Sekretaris II Pensosbud KBRI Wellington Murdi Primbani, Rabu (23/2) pukul 14.45 WIB.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Namun KBRI Wellington masih terus memantau apakah ada WNI yang menjadi korban luka atau tewas. Termasuk memantau data sementara 75 korban tewas yang dirilis pemerintah. “Kita akan pantau 75 korban yang sudah dinyatakan tewas,” kata Murdi.

Namun hingga saat ini, pihak KBRI belum bisa mendapat daftar korban tewas tersebut. Pihak rumah sakit maupun otoritas setempat masih melakukan pendataan terhadap para korban. “Mereka belum selesai mendata para korban, besok kita akan hubungi lagi,” kata Murdi.

Jumlah WNI di Christchurch ada 300 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 17 orang sempat tak bisa dihubungi.

Gempa berkekuatan 6,3 skala richter (SR) melanda Selandia Baru pada Selasa (22/2) sekitar tengah hari waktu setempat. Gempa ini merupakan gempa terbesar dalam lima bulan terakhir.

Meski kekuatan lebih rendah dibanding sebelumnya, gempa kali ini membuat kota terbesar kedua di Selandia Baru, Christchurch, porak-poranda. Walikota Christchurch Bob Parker bahkan menyebut kotanya bak zona perang.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya