SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona penyebab Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengidentifikasi persebaran subvarian baru Omicron BF.7 di Indonesia di tengah rencana penghentian PPKM.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, setidaknya ditemukan 15 kasus Covid-19 yang disebabkan subvarian baru tersebut.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

“BF.7 ini sudah kita lihat di Indonesia, sudah ada. Ada 15 kasusnya,” ujar Budi kepada wartawan, Kamis (29/12/2022).

Kendati demikian, Budi menyampaikan subvarian BF.7 ini belum berpengaruh besar pada penambahan kasus harian Covid-19.

Menurutnya, kenaikan subvarian BF.7 di Indonesia sangatlah kecil.

Di sisi lain, Budi memastikan bahwa Indonesia kini telah berhasil melewati puncak gelombang dua varian Covid-19 terdahulu, yakin subvarian Omicron XBB, BQ.1, dan BA.5.

“Yang bikin naik [kasus] itu BQ.1 sama XBB dan kita sudah lewat, sudah kena. Yang BA.5 di kita juga sudah lewat siklusnya, tinggal yang BF.7,” katanya.

Subvarian BF.7 merupakan kependekan dari subvarian BA.5.2.1.7 yang merupakan sublineage dari varian Omicron BA.5.

Subvarian baru ini telah menjadi salah satu penyebab dari lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di China.

Dilaporkan subvarian BF.7 memiliki kemampuan penularan atau infeksi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan subvarian Covid-19 lainnya.

BF.7 juga disebutkan memiliki masa inkubasi yang lebih pendek dari varian lainnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Waspada! 15 Kasus Omicron BF.7 Sudah Terdeteksi di Indonesia”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya