SOLOPOS.COM - Salah satu kegiatan siswa SD Muhammadiyah 16 Karangasem. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—SD Muhammadiyah 16 Karangasem  Solo mengadakan wisuda tahfiz dan awalusanah di Solo Square, Sabtu (4/8/2023). Acara awalusanah ditujukan orang tua siswa agar mereka mengetahui program pembelajaran.

Kepala SD Muhammadiyah 16 Karangasem Solo, Maghfirotun Na’imah menyebut wisuda tahfiz tersebut diikuti kelas 2 sampai kelas 6 dengan total 130 siswa. 

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Wisuda tahfiz tersebut menjadi salah satu bentuk apresiasi sekolah kepada siswa lantaran berhasil menyelesaikan kewajiban yang sudah ditentukan. Perempuan yang biasa disapa Naim itu menyebut ada dua program tahfiz yang bersifat wajib dan pilihan.

Program tahfiz yang bersifat wajib diampu oleh guru ekstra tahfiz selama sepekan dua kali. Siswa dibimbing menghafal Al-Qur’an dari pukul 06.45 WIB hingga 07.30 WIB.

Setelah siswa selesai menyelesaikan hafalan sesuai target yang ditentukan yakni juz 29 dan 30, para siswa bakal diapresiasi dengan diadakan wisuda tahfiz. Lalu khusus siswa yang memiliki bakat dan minat untuk menghafal Al-Qur’an, pihaknya menyediakan bimbingan tambahan melalui ekstrakurikuler tahfiz.

“Ini khusus anak-anak yang punya kemampuan lebih di bidang hafalan. Nah itu kita salurkan dan bina kemudian nanti kita biasanya ikutan lomba-lomba,” kata dia ketika ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (4/8/2023).

Dia mengatakan sekolah yang sudah berdiri sejak 1960-an itu tidak hanya fokus membina siswa dalam bidang akademik, namun juga bidang ekstra yang bersifat nonakademik. Hal ini juga disesuaikan dengan proses belajar siswa dengan mengembangkan kemampuan dan bakat siswa di bidang nonakademik.

Meski begitu bukan berarti pihaknya tidak mengupayakan bakat siswa di bidang akademik. Dia mengupayakan ada keberimbangan pembelajar di kelas maupun di luar kelas, dengan begitu siswa dengan beragam minat dan bakat yang dimiliki bisa dimaksimalkan dengan baik.

“Meskipun di bidang akademi juga ada, contohnya di bidang akademik itu kita ada bimbingan prestasi Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam [IPA]. Sesuai bidang itu,  kita siapkan anak-anak untuk mengikuti olimpiade,” kata dia.

Sedangkan bakat siswa di bidang nonakademik bisa dikembangkan dan mendapat bimbingan khusus melalui ekstrakurikuler yang sudah ada. “Dari banyak sekali kegiatan ekstrakurikuler itu anak-anak diminta untuk memilih sesuai dengan bakat kemampuannya,” kata dia.

Dia mencontohkan ekstrakurikuler drumband yang sudah menghasilkan sejumlah prestasi dan turut mengikuti lomba di tingkat nasional. Dia mengatakan pada Oktober 2023 mendatang bakal mengikuti lomba di Yogyakarta yang diikuti oleh siswa kelas 5.

“Ini sudah kita latih hampir delapan bulan. Nanti kita juga di Oktober juga bakal ikut lomba di UNS Solo,” kata dia.

Lalu di bidang seni terdapat ekstrakurikuler kaligrafi Khot yang baru saja menoreh juara Lomba Asah Bakat Islami tingkat Muhammadiyah Kota Solo. Pada perlombaan itu pihaknya berhasil membawa delapan piala, termasuk di antaranya tilawah.

Terdapat pula ekstrakurikuler kepanduan Hizbul Wathan (HW), Tapak Suci Putera Muhammadiyah, dan Rebana. Dia mengatakan sejauh ini memang prestasi paling menonjol di SD Muhammadiyah 16 Solo yakni lebih banyak di bidang nonakademik. 

“Jadi memang anak-anak dan wali murid itu sudah tahu ketika memasukkan putranya ke SD Muhammadiyah 16, itu karena memang punya bakat di bidang nonakademik,” kata dia.

Dia mengatakan banyak siswanya yang diterima di sekolah favorit lantaran prestasi yang diperoleh selama menempuh pendidikan dasar di SD Muhammadiyah 16 Karangasem Solo.

“Misal karena ada prestasi di bidang tahfidz atau ada juga diterima di sekolah khusu olahraga karena berprestasi di bidang taekwondo dan futsal. Jadi harapannya kami ketika mereka lulus mereka punya prestasi yang kemudian nanti sudah punya bakat yang akan dituju itu apa,” kata dia.

Hal itu sesuai dengan kurikulum yang digunakan sekolah yakni kurikulum merdeka. Dia mengatakan implementasi kurikulum merdeka juga sesuai dengan visi sekolah yakni mencetak generasi yang berkarakter, cinta lingkungan, dan kompetitif di era globalisasi.

Dengan begitu ketika siswa menuntaskan pendidikan di SD Muhammadiyah 16 Karangasem sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang setiap hari diberikan pembiasaan tertanam kuat pada mereka

“Karena kita di pendidikan dasar, artinya kita memberikan dasar pada mereka agar bisa mempersiapkan di jenjang setelahnya,” kata dia.

Karakter siswa juga dibentuk melalui pembiasaan yang ada di sekolah. Dia mencontohkan seperti pembiasaan murojaah, Salat Dhuha, dan perilaku sopan kepada bapak/ibu guru.

Dengan begitu orang tua lebih mudah mendidik anaknya lantaran sudah dibekali di sekolah. Naim berharap dengan pembiasaan positif di sekolah, juga bisa tercermin di rumah.

“Misal sudah salat dhuha sendiri di rumah, sudah tidak membantah ke orang tua, setelah magrib secara mandiri bisa murajaah tanpa disuruh. Hal-hal sepele itu saya yakin penting ya di tengah godaan Android,” kata dia.

Termasuk penggunaan telepon pintar atau smartphone pihaknya juga memberikan bekal kepada siswa dengan cara memberikan bimbingan intensif bersama psikolog. Naim mengakui semenjak pandemi lalu, para siswa semakin dekat dengan telepon pintar.



“Misal anak-anak kita arahkan agar menggunakan smartphone untuk belajar. Jadi kita berikan tugas dan mereka bisa googling terkait materi yang diperlukan. Dengan begitu insyaallah anak-anak tidak akan melihat yang aneh-aneh,” kata dia.

Langkah ditujukan merespons keluhan orang tua sekaligus memberikan literasi digital kepada siswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya