SOLOPOS.COM - Sebagian warga Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang mengalami gejela keracunan usai menyantap nasi kotak, Kamis (28/7/2022), terpaksa harus mendapatkan perawatan di Pos Kamling karena di Puskesmas Ciracap sudah penuh diisi oleh pasien yang mengalami gejala keracunan. ANTARA/Aditya Rohman

Solopos.com, SUKABUMI — Seratusan warga Desa Purwasedar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga keracunan nasi kotak yang diberikan oleh salah seorang warga yang mengadakan syukuran pulang beribadah haji, Jumat (29/7/2022).

Hingga Jumat malam jumlah warga yang keracunan nasi kotak syukuran haji mencapai 129 orang.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Warga yang diduga keracunan nasi kotak di Kecamatan Ciracap tersebut sementara ini sebanyak 129 orang,” kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Ciracap Dadang Priatna di Sukabumi, Jumat malam.

Dari jumlah tersebut, kata Dadang Priatna, tinggal delapan orang yang dirawat di Puskesmas Ciracap sementara delapan lainnya dirujuk ke RSUD Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga: Kecubung, Tanaman Halusinogen Penyebab Keracunan Serius

Informas dari berbagai sumber menyebutkan keracunan massal tersebut berawal saat acara syukuran pasangan suami istri warga Kampung Ciceuri, RT 012/ 003, Desa Purwasedar pada hari Kamis (28/7/2022) sekitar pukul 16.00 WIB. Pasangan ini mengundang sekitar 150 warga.

Warga yang mengikuti acara syukuran tersebut pun saat pulang mendapat bingkisan berupa nasi kotak dengan menu nasi putih, ayam goreng serundeng, mi goreng, dan lainnya.

Seusai acara tersebut, sebagian warga menyantap nasi kotak tersebut di lokasi.

Baca Juga: Polisi Periksa Saksi Kasus Keracunan Pucangsawit Solo, Ada Tersangka?

Setelah menyantap menu nasi kotak tersebut, mereka tidak merasakan adanya gejala keracunan.
Namun, gejala keracunan seperti mual, pusing, bolak-balik buang air, dan muntah mulai dirasakan para korban pada hari Jumat sekitar pukul 10.30 WIB.

Ternyata tidak hanya satu dua orang yang mengalami gejala seperti itu tetapi jumlahnya terus bertambah.

Awalnya hanya belasan, kemudian bertambah menjadi puluhan akhirnya mencapai seratusan orang.

Baca Juga: Membaik, 6 Korban Keracunan Massal Pucangsawit Solo Dipulangkan Dari RS

Petugas puskesmas yang kewalahan dengan membeludaknya jumlah pasien yang datang dan keterbatasan bangsal terpaksa sebagian korban mendapat perawatan di berbagai ruangan.

Setelah diberikan pengobatan, mayoritas warga memilih rawat jalan di rumahnya masing-masing.

Ia menyebutkan 16 warga yang sampai saat ini masih menjalani perawatan di puskesmas dan rumah sakit karena kondisinya tubuhnya lemah dan masih sering muntaber.

Baca Juga: Keracunan Massal Solo: Ambulans Meraung, Korban sampai Karanganyar

Namun hingga saat ini belum ada informasi adanya korban jiwa pada kasus keracunan massal tersebut.

“Petugas medis dan unsur Muspika Ciracap masih berada di puskesmas untuk antisipasi kemungkinan masih adanya masyarakat yang mengalami keracunan yang belum mendapatkan penanganan medis,” tambah Dadang.

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Satpol PP Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menetapkan kasus keracunan massal ini sebagai kejadian luar biasa (KLB) karena jumlah korban terdampak massal meskipun belum ada laporan jatuhnya korban jiwa.

Baca Juga: Round Up Keracunan Solo: Satu Korban Meninggal, Meluas ke Karanganyar

Ia mengatakan mayoritas warga yang mengalami gejala keracunan sudah pulang dan kondisi kesehatannya berangsur pulih.

Untuk mengungkap penyebab kejadian ini, pihak dari dinkes dan kepolisian setempat sudah mengambil sampel makanan dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya