SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Hari ini tepat 27 Juli 2010, tepat 14 tahun insiden berdarah Kerusuhan 27 Juli (Kudatuli) 1996. Para korban mengadakan renungan malam dan tabur bunga di bekas kantor DPP PDI, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat.

Pantauan di bekas kantor PDI, Senin malam (27/7) sekitar pukul 23.45 WIB mereka berkumpul di teras. Di depan mereka, ada karangan bunga bundar kecil.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Suasana kantor yang gelap cukup syahdu oleh lilin-lilin yang mereka nyalakan. Sekitar 100 orang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kerukunan (FKK) 124 hikmat mendengarkan orasi.

“Ingatkah kejadian pada malam sebelum tragedi waktu 27 Juli 1996. Saya mengajak semua untuk kembali pada suasana 14 tahun yang lalu. Rasakan betul, hadirkan kembali diri kita dalam peristiwa tersebut. Tragedi kemanusiaan yang sudah melukai hak kita. Ayo kita bangkit dan memperjuangkan kembali keadilan,” ujar Ketua FKK 124 Arnoldus Noldy saat berorasi.

Setelah renungan dan berorasi, mereka melakukan tabur bunga di dalam kantor itu sambil menyanyikan lagu ‘Syukur’ karangan H Mutahar. Sebelumnya diadakan tahlilan dan pemutaran film ‘Jamilah dan Sang Presiden’.

Tak tampak petinggi PDIP dalam acara itu.

Sekedar mengingatkan insiden berdarah itu 14 tahun lalu, saat itu kantor PDI di Jl Diponegoro 58, Jakarta Pusat yang dikuasai pendukung Ketua PDI Megawati Soekarnoputri diserbu. Penyerbuan ini dilakukan massa pendukung Surjadi, ketua Umum PDI versi kongres Medan yang dibeking pemerintah dan dibantu Kepolisian dan TNI.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya