SOLOPOS.COM - Proses seleksi SMP Khusus Olahraga (SKO) di gedung tenis indoor Fakultas Keolahragaan (FKOR) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Selasa (13/6/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Sejak pagi orang tua atau wali siswa berkumpul di muka pintu Gedung Tenis Semi Indoor milik Fakultas Keolahragaan (FKOR) UNS Solo untuk menyaksikan tahapan seleksi fisik SMP Khusus Olahraga (SKO) Solo, Selasa (13/6/2023).

Sekolah baru itu memang banyak peminat, dari sekitar 200 pembuat akun hanya 123 yang melakukan verifikasi. Kali ini para calon peserta didik (CPD) itu sejak pukul 07.00 WIB menjalani tes fisik.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Salah satu yang ikut berkerumun yakni Guru MI Muhammadiyah PK Kartasura, Muhammad Sidiq, 52, mendampingi muridnya, Dude Nobi Abigail mengikuti tes fisik.

Guru ekskul pencak silat tersebut mengatakan persaingan dengan peserta lain tidak terlalu sulit. Dia cukup optimistis anak didiknya itu bisa lolos tes fisik dan tes khusus cabang olahraga. Dia melihat potensi anak didiknya dan menyarankan orang tua untuk menuruskan ke SKO.

“Saya langsung arahkan dan saya komunikasikan ke orang tua agar anak ini meneruskan hobinya di pencak silat,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Selasa (13/6/2023).

Dude mendaftar cabang olahraga (Cabor) pencak silat. Dia berharap anak didiknya itu menjadi atlet nasional. Sidiq menyebut sudah ada siswa lain yang lebih dulu masuk SKO.

Sidiq mengatakan orang tua Dude sangat mendukung agar diarahkan sesuai minat dan bakat si anak. Dia mengaku dipercaya oleh orang tua siswa untuk mengawal sampai tes selesai.

Dude yang menjadi peserta seleksi SKO itu mengaku optimistis lolos tahap tes fisik. Tidak ada persiapan khusus, dia hanya menyiapkan diri dengan istirahat yang cukup.

“Saya suka olahraga pencak silat dan di MI dulu ikut ekskul silat,” kata Dude kepada Solopos.com, Senin.

Sub Koordinator Pendidikan Keolahragaan Dinas Pemuda dan Olahraga, Sugeng Haryadi, mengatakan ada beberapa tahapan tes fisik yang harus dilalui CPD.

Pertama yakni antropometri untuk mengukur bentuk dan ukuran tubuh. Mulai dari ukuran lengan tangan, tinggi badan, berat badan, dan lainnya.

“Kemudian tes fisik yang lain ada kecepatan meliputi lari 40 meter, ada tes kelincahan, tes explosive power kaki, explosive power lengan, dan tes daya tahan,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Selasa.

Dia mengatakan hasil tes fisik akan diakumulasikan dengan tes khusus kecaboran. Kedua tes tersebut menjadi tolok ukur apakah CPD berbakat di Cabor yang dipilih atau tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya