SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Islamabad–Pesawat tak berawak Amerika Serikat, Sabtu (1/1) menembakkan beberapa rudal di wilayah suku Waziristan Utara Pakistan dan menewaskan sedikitnya 11 orang.

Demikian dilaporkan oleh saluran-saluran televisi setempat seperti dilansir Antara, Sabtu.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Pesawat tanpa awak itu melakukan dua serangan, pertama di awal tahun baru yang ditargetkan pada sebuah rumah dan satu kendaraan.

Menurut laporan Dawn TV, Dalam serangan pertama, pesawat tak berawak menghantam sebuah kendaraan di daerah Spin Wam, menewaskan sedikitnya delapan orang,

Empat rudal ditembakkan di dalam serangan itu.

Tidak jelas siapa yang dijadikan target serangan, namun saluran-saluran TV mengatakan bahwa tersangka gerilyawan Taliban melakukan perjalanan di daerah itu dengan kendaraan.

Dalam serangan kedua, tiga orang tewas ketika rudal-rudal itu menghantam sebuah rumah di daerah Ghiristi dekat Mir Ali, kota besar di Waziristan Utara.

Itu adalah serangan kedua dalam dua hari terakhir di daerah yang sama.

Pada Jumat (31/12), serangan pesawat mata-mata itu menewaskan sedikitnya tiga orang ketika rudal-rudal itu menghantam sebuah kendaraan di kota perbatasan Ghulam Khan di Waziristan Utara.

AS meningkatkan serangan-serangan di wilayah suku Waziristan Utara dalam beberapa hari terakhir ini, yang dipandang oleh AS sebagai pangkalan peluncur serangan-serangan terhadap pasukan asing di seluruh perbatasan Afghanistan.

Lebih dari 40 orang telah tewas dalam serangkaian serangan pesawat tak berawak itu di wilayah Waziristan Utara dalam pekan ini.

Pakistan secara terbuka mengecam serangan-serangan pesawat tak berawak AS itu, namun secara luas diyakini adanya saling pengertian antara kedua negara atas operasi itu.

Namun pemerintah Pakistan membantah tentang adanya pengertian semacam itu.

Perdana Menteri Syed Yusuf Raza Gilani Rabu mengecam keras serangan-serangan pesawat mata-mata Amerika itu di wilayah suku dan mengatakan, operasi itu kontra-produktif.

“Pemimpin militer dan politik kami sangat direnggangkan oleh para gerilyawan dari suku-suku setempat, tetapi ketika serangan pesawat itu dilakukan mereka telah dipersatukan lagi dengan kita. Ini menunjukkan (serangan udara) itu yang kontra produktif, karena itu kami mengutuk dan kami menentangnya,” kata Gilani kepada Majelis Nasional.

“Kami telah memberitahu dunia dan Amerika Serikat bahwa teknologi ini harus diberikan kepada kami sehingga kami bisa mengambil tindakan kita sendiri,” ujarnya.

Sebelumnya anggota parlemen dari daerah-daerah suku mengutuk serangan pesawat-pesawat tak berawak itu dan meminta pemerintah untuk mencatat serius serangan-serangan tersebut.

Sementara itu dari Miransah, AFP melaporkan bahwa serangan rudal kedua Amerika di distrik suku yang tak taat hukum di Pakistan, Waziristan Utara, Sabtu menewaskan sedikitnya empat gerilyawan.

Berdasarkan penuturan para pejabat setempat, serangan pesawat tak berawak itu menembakkan dua rudal di Mandi Khel, 25 kilometer di utara Miranshah, daerah yang sama yang mereka serang sejam sebelumnya oleh dua rudal AS, yang menembakkan empat rudal dan menewaskan tujuh pejuang setempat.

Miransah adalah kota besar di distrik suku Waziristan Utara yang berbatasan dengan Afghanistan dan dikenal sebagai tempat persembunyian jaringan Haqqani yang berkaitan dengan Al Qaida.

“Empat gerilyawan telah tewas dalam serangan kedua itu,” ucap seorang perwira keamanan di Miranshah kepada AFP.

Perwira keamanan lainnya di Peshawar mengatakan bahwa para pejuang itu berkumpul untuk menyelamatkan korban yang luka dan memindahkan jenazah rekannya dari serangan pertama ketika mereka dihantam oleh rudal-rudal pesawat tak berawak.

ant/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya