Solopos.com, KLATEN — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 253 warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi mengungsi setelah gunung itu mengeluarkan awan panas guguran (APG) sejauh 5 km ke arah tenggara pada Rabu (9/10) malam.
Rinciannya warga yang mengungsi terdiri atas 60 warga di Kabupaten Klaten, dan 193 warga di Kabupaten Sleman, Provinsi DI Yogyakarta.
Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku
Aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat pada Rabu (9/3) tengah malam. Hingga Kamis (10/3) pagi, terjadi 11 kali awan panas Gunung Merapi pada 00.22 WIB, 00.54 WIB, 01.00 WIB, 01.22 WIB, 01.35 WIB, 01.59 WIB, 02.07 WIB, 02.43 WIB, 02.58 WIB, 03.00 WIB, dan 04.43 WIB. Awan panas guguran tercatat pada seismogram dan durasi maksimal 191 detik. Jarak luncur maksimal 2 km ke arah tenggara (Kali Gendol).
Luncuran awan panas tersebut juga disertai guguran lava pijar sebanyak total sembilan kali dengan jarak luncur 1,8 Km ke arah yang sama.
Baca Juga: Merapi Luncurkan Awan Panas 5 Km, Ratusan Warga Sleman Mengungsi
Warga yang melakukan evakuasi mandiri rata-rata kelompok rentan dievakuasi ke balai desa berasal dari Dukuh Sambungrejo.
Warga Balerante, Kecamatan Kemalang yang sempat mengungsi pada Kamis (10/3/2022) dini hari sudah pulang ke rumah masing-masing pada pukul 06.00 WIB. Hal itu seiring kian aktivitas erupsi Gunung Merapi melandai.