SOLOPOS.COM - Siswa dan siswi SDIT Nur Hidayah Solo mengikuti Khotmil Quran di Nur Hidayah Convention Center (NHCC), Senin (11/12/2017). (Suwarmin/JIBI/Solopos)

103 Siswa dan siswi SDIT Nur Hidayah Solo mengikuti khotmil Quran.

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 103 siswa dan siswi SDIT Nur Hidayah Solo mengikuti Khotmil Quran bertempat di Nur Hidayah Convention Center (NHCC), Senin (11/12/2017). Dari jumlah itu, 77 di antaranya murid perempuan dan 26 murid laki-laki. Siswa peserta Khotmil Quran menerima sertifikat dari sekolah.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Kegiatan bertajuk Mahkota Surga untuk Abi dan Ummi ini berjalan khidmat. Peluk cium dan tangis mata haru mewarnai suasana sesaat setelah para siswa menyelesaikan hafalan juz 30 Alquran dan menemui orang tua masing-masing.

Kepala SDIT Nur Hidayah Waskita menyampaikan ucapan selamat kepada para siswa yang telah menyelesaikan khotmil Quran.

“Para peserta Khotmil Quran ini adalah mereka yang telah menyelesaikan ujian munaqosah. Syarat lulus munaqosah telah menyelesaikan tahsin dan hafalan juz 30, selesai pembelajaran gharib dan tajwid,” kata Waskita dalam sambutan yang disampaikan pada acara tersebut.

Dia berharap para siswa yang mengikuti khotmil Quran tetap istikamah belajar Alquran.

“Apa pun profesinya mereka kelak, semoga mereka tetap istikamah menghidupi nilai-nilai Alquran dalam diri mereka. Kita berharap muncul Ibnu Sina-Ibnu Sina baru, Habibie-Habibie baru, yang ahli berbagai bidang namun tetap berpegang nilai-nilai Alquran,” ungkap dia.

Waskita menambahkan sebanyak 103 siswa yang mengikuti khataman kali ini merupakan peserta program transisi karena mereka memulai program dengan metode Ummi namun di akhir program mengikuti metode Littaqwa.

Sementara itu Zuhdi Yusroni selaku wakil orang tua siswa dalam pidato sambutannya mengucapkan terima kasih kepada para ustaz dan ustazah SDIT Nur Hidayah Solo yang telah membimbing para siswa dengan penuh kesabaran sehingga mampu menghafal Alquran juz 30 secara fasih dan benar.

“Kami berharap pembelajaran Alquran ini bukan hanya program sekolah, melainkan juga menjadi program di rumah. Kalau bisa para orang tua juga setor hafalan di rumah kepada anak, sehingga nanti setiap rumah akan dihiasi dengan bacaan dan akhlak Alquran,” kata Zuhdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya