SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bangkok–Sekitar 10.000 pendukung “Kemeja Merah” Thaksin Shinawatra berunjuk rasa di Bangkok pada Sabtu untuk menekan pemerintah Thailand dengan mengusung petisi yang meminta suatu pemaafan dari raja kepada buronan mantan perdana menteri itu.

Jumlah pengunjuk rasa di bundaran bersejarah di ibukota Thailand itu mencapai 26.000 orang, kata Deputi Kepala Kepolisian Nasional, Piya Utayo, dan menambahkan, sejauh ini situasi keamanan “normal.”

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Thailand telah mengerahkan 2.000 polisi dan memberlakukan undang-undang keamanan darurat untuk menjamin bahwa  demonstrasi di depan kantor-kantor pemerintah itu tidak menimbulkan  kekerasan setelah aksi protes baru-baru ini menewaskan dua orang dan 123 orang cedera.

Para pemrotes menginginkan pemerintah agar mempercepat proses petisi, yang mereka katakan sedikitnya 3,5 juta penduduk menandatanganinya untuk mendukung Thaksin, yang telah melarikan diri dari Thailand guna menghindari putusan dua tahun penjara bagi dirinya atas dakwaan korupsi.

“Orang-orang ‘Kemeja Merah’ itu berunjuk rasa hari ini untuk menanyakan mengenai kemajuan petisi kami,” kata pemimpin unjuk rasa, Jatuporn Prompan, kepada wartawan, dan menuduh pemerintah mencoba mengurung-urung waktu mengenai permintaan mereka.

“Kami berada di sini untuk mengirim sinyal kepada pemerintah… Kami akan kembali lagi pada akhir bulan ini. Aksi protes ini tidak akan segera berakhir,” katanya.

Thaksin, miliarder yang terpilih dua kali sebagai perdana menteri itu menyampaikan pidato di hadapan pendukungnya lewat telepon pada Sabtu malam.

Thaksin ditumbangkan dalam kudeta militer pada 2006 dan negara itu masih terbelah antara pendukungnya dan para musuh bebuyutannya.

Para pendukung Thaksin itu memaksa pembatalan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN pada April dan kemudian menimbulkan aksi kekerasan di Bangkok selama dua hari sebelum dihentikan oleh militer.

Thaksin masih menikmati dukungan kuat di antara masyarakat miskin Thailand, terutama masyarakat desa di bagian utara negara itu, namun dibenci oleh para elit istana dan militer.

Pendukungnya sering melakukan unjuk rasa di ibukota. Pada Agustus, lebih dari 30.000 pendukung Kemeja Putih berkumpul untuk menyampaikan petisi itu, dan bulan silam, sedikitnya 26.000 orang turun ke jalan untuk memperingati tiga tahun kudeta.

Mantan polisi itu sebelumnya dijatuhi hukuman in absentia atas dakwaan korupsi 2,2 miliar dolar AS dana yang dibekukan oleh lembaga anti-suap segera setelah kudeta.

Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva, mengatakan Thaksin, yang memiliki beberapa paspor dan membagi waktunya tinggal di beberapa negara, harus kembali ke Thailand untuk menjalani hukuman penjara yang dijatuhkan pengadilan.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya