SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Yogyakarta (Solopos.com)–10 Desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinilai layak ‘jual’ kepada wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.

“DIY memiliki potensi desa wisata. Saat ini ada 65 desa wisata, namun hanya sepuluh desa wisata di antaranya yang dinilai layak ‘dijual’. Desa wisata yang layak ‘jual’ itu terbanyak berada di wilayah Kabupaten Sleman dan Bantul,” kata  kata Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia provinsi ini, Edwin Ismedi Himna, di Yogyakarta, Rabu (10/8/2011).

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Menurut Edwin, pascaerupsi Merapi 2010, Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) DIY tetap menawarkan paket wisata desa itu kepada wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara, dengan pertimbangan desa wisata memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, bahkan merupakan salah satu unggulan pariwisata di DIY.

“Sebab, tingkat kunjungan dan hunian desa wisata bisa meningkatkan lama tinggal wisatawan di Yogyakarta,” ujarnya.

Edwin menuturkan, ke-10 desa wisata itu jika dioptimalkan, dapat memenuhi syarat untuk dipromosikan atau ‘dijual’. Syarat tersebut, mulai dari sumber daya alam, sumber daya manusia, fasilitas pendukung, hingga akses transportasinya.

Sedangkan desa wisata lainnya yang masih belum optimal, kini terus digarap agar memenuhi standar desa wisata yang layak “jual”. “Sejumlah desa wisata di DIY saya kira cukup strategis, karena akomodasinya pun dilengkapi. Bahkan desa wisata juga menjadi destinasi wisata bagi para wisatawan mancanegara,” lanjutnya.

Dengan ‘menjual’ desa wisata, tambah Edwin, wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan kehidupan masyarakat desa, dan melakukan aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat desa setempat.

Jika para wisatawan merasa nyaman tinggal di desa wisata, mereka bisa menginap dan melakukan aktivitas seperti memasak, berkeliling desa, bersepeda, membajak sawah, dan mengikuti tradisi budaya dan adat setempat, serta menonton kesenian tradisional setempat.

“Untuk itu, melalui paket wisata desa wisata yang menawarkan paket menginap dan melakukan aktivitas di desa, maka secara tidak langsung  juga membantu meningkatkan  lama tinggal wisatawan di DIY yang selama ini masih minim, yaitu antara satu hingga dua hari,” terangnya.

(Antara/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya