SOLOPOS.COM - Polisi mengecek minibus yang terlibat kecelakaan di Jalan Tol Semarang-Solo Km.482.600 jalur A, tepatnya di Desa Metuk, Mojosongo, Boyolali, Senin (10/1/2022) malam. (Istimewa-Polres Boyolali)

Solopos.com, SOLO — Ulasan tentang warga yang ditinggal oleh para tetangga yang terdampak proyek tol di Klaten menjadi berita terpopuler di Solopos.com, Selasa (11/1/2022).

Proyek jalan tol Solo-Jogja membuat perkampungan satu RT di wilayah Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, kini rata dengan tanah. Mayoritas warga yang sebelumnya tinggal di kampung itu pindah rumah ke luar desa.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Salah satu warga, Sumanto, 58, mengatakan seluruh rumah warga RT 14, Dukuh Ngentak, terdampak tol dan kini sudah rata dengan tanah. Warga yang sebelumnya tinggal satu kampung kini sudah berpencar dan memulai kehidupan di rumah baru.

Kini hanya tinggal Sumanto seorang diri di RT tersebut. Rumahnya tidak terdampak tol, kecuali sawah yang berada di belakang rumahnya.

“Sami bubar dewe-dewe. Enten sing teng Segaran, Delanggu, hingga Juwiring [sudah berpisah-pisah. Ada yang di Segaran, Delanggu, hingga Juwiring],” kata Manto, Senin (10/1/2021).

Baca Juga: Jenazah Warga Miri Sragen Ditemukan Mengapung di Sumur Tetangga

Sejak lahannya terdampak tol Solo-Jogja, Manto telah menerima uang ganti rugi. Uang tersebut digunakan untuk membeli sawah pengganti di depan rumahnya. Manto belum mengetahui secara administrasi bakal masuk menjadi bagian warga di wilayah RT mana. Hingga kini belum ada pendataan ulang.

Meski demikian, Manto bersyukur rumahnya tidak ikut terdampak tol meski dari satu wilayah RT hanya tersisa rumahnya yang kini berdiri. Manto tak perlu beradaptasi di tempat baru termasuk menjalankan usaha berjualan soto di depan rumah. “Karena sudah cocok untuk usaha di sini,” kata dia.

Satu RT di wilayah Dukuh Ngentak, RT 14, Desa Kranggan, dihuni sekitar 27 keluarga. Kini permukiman itu rata dengan tanah. Tersisa satu bangunan masjid serta kompleks makam terdiri atas 100-an nisan yang masih berada pada bekas kampung tersebut.

Warga kampung itu sudah mulai pindah dan membongkar rumah mereka pada Juli 2021 setelah menerima uang ganti rugi tol. Sekitar November 2021, perkampungan itu sudah rata dengan tanah.

Mayoritas warga pindah ke luar kampung. Ada yang pindah di desa tetangga seperti di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu. Ada pula yang pindah ke wilayah Kecamatan Juwiring.

Baca Juga: Yakin Ekonomi Tak Terpengaruh Omicron, Ini 3 Jurus Presiden Jokowi

Berikut 10 berita terpopuler di Solopos.com 24 jam terakhir hingga Selasa (11/1/2022) pagi:

Sumanto Kini Sendirian setelah Rumah Satu RT Terdampak Tol Solo-Jogja

Asal-Usul Pulau Jawa: Lantainya di Karangsambung Kebumen

Rumah Kiai Dengan Tempat Ibadah 5 Agama di Madiun Jadi Objek Wisata

Awal 2022, 11 Pejabat Polda Jateng Diganti, Ini Daftarnya

Berusia 80 Juta Tahun, Inilah Wujud Watu Kelir

Mantan TKW Sebut Istri Yusuf Mansur Aktif dalam Investasi Bermasalah

Kenapa Pantai Parangtritis Berbahaya? Ini Sebabnya

Sekolah di Madiun Ini Jadi Pilihan Warga Bojonegoro dan Nganjuk

Minibus Seruduk Truk di Tol Boyolali, 1 Orang Meninggal, 3 Luka

Inilah Batu Tertua di Jawa, Fondasi Pulau Jawa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya