SOLOPOS.COM - Sirkuit Mandalika Lombok. (Instagram/@itdc_id)

Solopos.com, SOLO — Kabar tentang perencanaan konstruksi Sirkuit Mandalika dikaitkan dengan faktor keselamatan saat terjadi bencana alam menjadi berita terpopuler di Solopos.com, Kamis (7/10/2021).

Hasil dari sejumlah penelitian menemukan bahaya likuifaksi pada lahan pembangunan sirkuit di Kabupaten Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu. Mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang menyampaikan hasil penelitian kawasan Sirkuit Mandalika merupakan daerah pesisir pantai dengan karakter tanah berpasir.

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Baca Juga : Fadli Zon Usul Dibubarkan, Begini Sejarah Densus 88 Antiteror

Tanah ini memiliki kecenderungan perubahan sifat dari yang awalnya padat menjadi cair dan mengalir saat terjadi gempa atau dikenal dengan istilah likuifaksi. Penelitian menyimpulkan perbaikan tanah dasar berpasir dengan metode stone column bisa menjadi salah satu pilihan meningkatkan daya dukung tanah di Sirkuit Mandalika.

Itu merupakan langkah mitigasi bencana alam gempa bumi yang dapat berdampak pada likuifaksi di Sirkuit Mandalika. Hasil penelitian lain dari mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada (UGM) juga menemukan bahaya likuifaksi di tanah pembangunan Sirkuit Mandalika.

Analis potensi likuifaksi ini didasari fenomena yang ada dengan metode simplified procedure dan metode liquefaction potential index. Berdasaran perhitungan tersebut dapat diputuskan apakah perlu perbaikan tanah atau tidak.

Baca Juga : Beredar Kalender Police News Gambar Kapolri, Ini Kata Polda Jateng

Perbaikan tanah dilaksanakan dengan metode dynamic compaction, metode Jie Han, dan analisis tebal masing-masing lapisan perkerasan sesuai dengan AASHTO 1993. Direktur Kontruksi dan Pengembangan Mandalika Grand Prix Associaton (MGPA), Dwianto Eko Winaryo, mengatakan tim juga menemukan bahaya likuifaksi atau pencairan tanah yang terjadi ketika tanah kehilangan kekuatan.

Guna mengantisipasi risiko tersebut, pihak pengelola ITDC melakukan penguatan tanah yang membutuhkan biaya sekitar Rp100 miliar hingga Rp120 miliar. Sementara penyelesaian sirkuit menelan anggaran sekitar Rp900 miliar.

Dengan demikian pembangunan sirkuit ini menelan biaya sekitar Rp1,1 triliun. Biaya ini belum termasuk pembangunan tribun dan pit building. Seperti diketahui, Sirkuit Mandalika merupakan sirkuit berstandar internasional di Lombok yang dibangun di lahan seluas 1.075 hektare. Sirkuit ini memiliki lintasan sepanjang 4,3 km dengan 17 tikungan.

Baca Juga : Apes! Kena Gigit saat Mandikan Ular Kobra, Pemuda Kulonprogo Meninggal

Mandalika dipilih sebagai lokasi pembangunan sirkuit karena termasuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang bertujuan memulihkan perekonomian masyarakat di NTB setelah gempa pada 2018.

Selian kabar tentang bahaya likuifaksi di Sirkuit Mandalika, kabar lain tentang jumlah tentara yang akan menjaga WorldSBK, warga Blitar geruduk Balai Desa Pesung Klaten, sponsor baru Persis Solo, kontestan Bintang Pantura asal Sukoharjo. Lalu ada juga kabar ruang ganti Stadion Manahan Solo rusak, komentar Kaesang Pangarep ditagih kado ultah Jan Ethes, kisah dukun Indonesia tidak bisa melihat Kakbah saat umrah, jalanan di Kota Solo ramai seperti tidak ada pandemi, dan penemuan mayat dikira guling di saluran irigasi menjadi berita terpopuler di Solopos.com.

Berikut 10 berita terpopuler di Solopos.com selama 24 jam terakhir hingga Kamis (7/10/2021):

Ada Bahaya Likuifaksi di Sirkuit Mandalika, Ini Solusi Pengelola
Ini Jumlah Tentara Yang Jaga WorldSBK di Sirkuit Mandalika
Puluhan Warga Blitar Geruduk Balai Desa Pasung Klaten, Ada Apa?
Tambah Lagi! Ini Sponsor Baru Persis Solo
Bikin Bangga, Kontestan Bintang Pantura Ternyata Asal Sukoharjo
Ruang Ganti Stadion Manahan Solo Rusak, Ini Penjelasan Panpel
Ditagih Kado Ultah Jan Ethes, Kaesang Pangarep: Bapake Duwe Duit Kok
Kisah Misteri Dukun Asal Indonesia Ini Tak Bisa Lihat Kakbah Saat Umrah
Ruas Jalan Solo Ramai Seperti Sudah Tidak Pandemi, Tapi Ternyata..
Sempat Dikira Guling, Mayat di Saluran Irigasi Gegerkan Warga Klaten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya