Surabaya (Solopos.com)–Jasad Sri Parti ,17, belum ditemukan. Namun pencarian siswi SMK asal Desa Padang, Kecamatan Trucuk yang menjadi korban perahu terbalik di Bengawan Solo Bojonegoro pun dihentikan.
“Secara resmi operasi penyisiran dihentikan sejak kemarin,” ujar Komandan Tim Rescue Basarnas Surabaya, Hariyadi Purnomo saat dihubungi, Senin (9/5/2011).
Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan
Namun kata dia, warga di sekitar aliran Bengawan Solo diminta tetap ikut melakukan pemantauan dan melaporkan bila menemukan korban ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Bojonegoro.
Mengacu pada peraturan operasi SAR baik penerbangan maupun pelayaran, jika selama 7 hari tidak ditemukan dan tidak ada tanda-tanda penemuan korban, kata Hariyadi, maka operasi dinyatakan selesai.
Pada kasus hilangnya korban perahu terbalik di Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro ini, sebelum menyatakan ditutup, petugas sudah melakukan pendekatan dan penjelasan kepada keluarga korban.
“Kalau memang sulit dan tidak ada tanda-tanda ditemukan, operasi dinyatakan berkahir. Hanya pemantauan melalui potensi masyarakat sekitar,” jelasnya.
Seperti diberitakan, sebuah perahu penyeberangan terbalik saat mengangkut sekitar 30 penumpang di Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, Senin (2/5/2011) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. 8 orang tewas dan 1 penumpang masih hilang.
(detik.com/tiw)