Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 1.695 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) menjadi sasaran perekaman data kependudukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Karanganyar. Petugas Disdukcapil akan melakukan jemput bola terhadap mereka. Hal yang sama akan dilakukan kepada penyandang disabilitas, warga lanjut usia (lansia), hingga pelajar.
Kepala Disdukcapil Karanganyar, Junaedi Purwanto, mengatakan program jemput bola disabilitas, ODGJ, lansia, pemula dan rentan (Jebol Dompet) ini telah berjalan. “Petugas kami akan ke lokasi sasaran untuk melakukan perekaman data,” kata dia kepada Solopos.com, Rabu (14/6/2023).
Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS
Dalam jemput bola ini Disdukcapil mengerahkan dua unit mobil layanan yang dilengkapi dengan alat perekaman data kependudukan. Beberapa lokasi yang didatangi termasuk SMA/SMK atau sederajatnya di Kabupaten Karanganyar.
“Kami melakukan perekaman data bagi pelajar yang usianya 16 tahun. Lalu saat yang bersangkutan berusia 17 tahun, data kependudukan seperti KTP elektronik sudah di tangan,” jelasnya.
Junaedi mengatakan rata-rata setiap tahun ada 9.000 remaja berusia 16 tahun yang harus menjalani perekaman data kependudukan. Sementara itu penderita gangguan jiwa juga, menurutnya memiliki hak yang sama untuk memiliki KTP karena sama-sama warga negara Indonesia. Maka itu, Disdukcapil melakukan jemput bola menyasar kalangan ini.
Selain layanan jemput bola, Disdukcapil juga membuka layanan mobil keliling setiap Sabtu dan Minggu di Alun-alun Karanganyar pukul 08.00-11.00 WIB. Kemudian juga layanan mobil keliling di car free day (CFD) Colomadu pukul 06.00-09.00 WIB. “Kami berharap warga bisa memanfaatkan layanan mobil keliling di Alun-alun atau CFD Colomadu,” kata dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
