SOLOPOS.COM - Data PBB menyebutkan julah warga Irak yang tewas akibat pertikaian antara kelompok Suni dan Syiah terus meningkat sepanjang Juli 2013. (JIBI/Solopos/Reuter)

1.000 Warga Irak Tewas

Data PBB menyebutkan jumlah warga Irak yang tewas akibat pertikaian antara kelompok Suni dan Syiah terus meningkat sepanjang Juli 2013. (JIBI/Solopos/Reuter)

Solopos.com, BAGHDAD — Lebih dari 1.000 warga Irak tewas dalam aksi kekerasan sektarian yang terjadi sepanjang Juli. Data itu, Kamis (1/8/2013), dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). PBB menyebut Juli 2013 ini merupakan bulan paling mematikan di Irak sejak 2008.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Menurut PBB, tingginya angka kematian warga sipil itu disebabkan oleh peningkatan aksi serangan kelompok gerilyawan Suni terhadap pemerintahan Irak yang dipimpin oleh kelompok Syiah. Sebagian besar dari 1.057 korban itu adalah warga sipil yang tewas dalam aksi pengeboman tanpa henti dan penembakan.

Tingginya aksi kekerasan itu dikhawatirkan sebagian warga Irak menyeret negara itu ke dalam perang lain. “Kami belum pernah melihat angka kematian [setinggi] itu dalam lebih dari lima tahun terakhir, ketika kemarahan yang membabi buta akibat perselisihan sektarian yang ada di negara ini akhirnya mereda, ” kata Gyorgy Busztin, utusan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk Irak, dalam sebuah pernyataan.

Dia mendesak para pemimpin Irak untuk segera mengambil keputusan dan menentukan tindakan untuk menghentikan pertumpahan darah yang dianggapnya tidak masuk akal itu demi mencegah kembalinya masa gelap pada periode 2006-2007, ketika jumlah orang yang tewas setiap bulannya terkadang melebihi 3.000 orang.

Dalam beberapa tahun terakhir kekerasan telah mengalami penurunan dan kenaikan yang stabil dari produksi minyak telah membuat negara tersebut kaya. Namun konflik di negara tetangganya, Suriah, telah memicu ketegangan sektarian di wilayah itu dan memicu pemberontakan kelompok Suni di Irak, termasuk Al Qaeda.

Jumlah korban tewas pada bulan Juli menjadikan jumlah total korban tewas dalam serangan kelompok bersenjata sejak awal tahun adalah 4.137 orang. Daerah yang terkena dampak paling parah adalah Baghdad, yang mencatat 238 orang tewas pada bulan Juli, diikuti oleh Salahuddin, Niniwe, Diyala, Kirkuk dan Anbar.

Banyak dari provinsi itu didominasi oleh kaum minoritas kelompok Suni, yang sangat membenci kekuasaan Syiah sejak pendudukan pimpinan Amerika Serikat yang mengalahkan Saddam Hussein pada tahun 2003. Kelompok Suni telah mengadakan protes anti pemerintah selama berbulan-bulan.

Memburuknya keamanan Irak menjadi sorotan pada pekan lalu ketika ratusan narapidana melarikan diri dari penjara setelah serangan simultan pada dua penjara dengan keamanan tinggi yang memunculkan pertanyaan tentang kemampuan pasukan keamanan untuk memerangi Al Qaeda.

Kelompok Negara Islam Irak dan Levant, yang dibentuk awal tahun ini melalui sebuah penggabungan antara afiliasi Al Qaeda di Irak dan Suriah, mengklaim bertanggung jawab atas insiden di penjara tersebut, demikian Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya