Jateng
Jumat, 26 April 2024 - 17:48 WIB

Dies Natalis ke-54, UIN Walisongo Semarang Ziarah ke Makam Kiai Sholeh Darat

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ziarah ke makam Kiai Sholeh Darat menjadi salah satu rangkaian acara Dies Natalis ke-54 UIN Walisongo Semarang, Jumat (26/4/2024). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG – Dalam rangka Dies Natalis ke-54, rombongan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mengadakan Ziarah Wali dan Masayikh pada Jumat (26/4/2024) siang. Tak hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan menjaga muruah kampus yang tetap merawat kajian Islam Nusantara.

Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof. Dr. Nizar, mengatakan kegiatan ini diikuti oleh pimpinan, keluarga besar, dan sejumlah mahasiswa kampus UIN Walisongo. Adapun agenda pada siang ini mengunjungi makam Kiai Sholeh Darat serta Prof Ludjit di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota Semarang dan Prof Qodry Azizy di Kendal.

Advertisement

“Kita mengunjungi rektor terdahulu [Prof Ludjit dan Prof Qodry Azizy] yang punya pengaruh besar terhadap UIN Walisongo, perkembangannya dari IAIN ke UIN, jasanya sangat besar. Kemudian beberapa tokoh ulama yang punya jasa besar dalam perkembangan islam di Jawa, seperti KH Sholeh Darat,” kata Nizar seusai ziarah di makam KH Sholeh Darat, Jumat (26/4/2024).

Nizar menilai, KH Sholeh Darat merupakan tokoh ulama kondang yang berkontribusi besar dalam perkembangan dan kajian Islam, khususnya Jawa. Bahkan, KH Sholeh Darat menjadi cikal bakal munculnya tokoh ulama di Jawa Tengah.

“Hampir semua ulama di Jawa berguru ke beliau [Kiai Sholeh Darat]. Raden Ajeng Kartini juga pernah bersunggungan dengan beliau. Karena ini jadi cikal bakal tokoh ulama, termasuk di UIN Walisongo. Maka kita ziarah untuk mengenak jasa beliau yang tak bisa dibayar dengan harga apapun,” jelasnya.

Advertisement

Tak hanya mengenang jasanya, agenda rutin tahunan yang suduh berlansung 54 kali tanpa absen ini juga bertujuan menjaga ajaran atau kajian Islam Nusantara. Oleh sebab itu, melalui kegiatan ziarah ini diharapkan seluruh peserta memahami arti penting dari proses perkembangan Islam dalam pembentukan karakter bangsa.

“Iya [menjaga kajian Islam Nusantara], ini menjadi salah satu kekuatan besar untuk menjaga tradisi. Karena ziarah tak hanya pada orang hidup, tapi jug orang mati. Dan ibaratnya jangan sampai kacang lupa kulitnya. Maka tradisi harus dijaga dan dikembangkan sesuai dengan madzap atau pun aliran pemikiran UIN Walisongi yang moderat tanpa meninggalkan tradisi lama atau fundamental,” tutupnya.

Sekadar untuk diketahui, agenda rangkaian ziarah ini sudah dimulai jauh sebelum Lebaran. Adpaun sebelum agenda mengunjungi makam KH Sholeh Darat, Prof Ludjit dan Prof Qodry Azizy hari ini, UIN Walisongo Semarang sudah ziarah ke makam para Wali Songo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif