News
Senin, 30 Mei 2011 - 14:00 WIB

Yogyakarta pertimbangkan akhiri masa tanggap darurat Code

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kali Code (harianjogja.com)

Kali Code (harianjogja.com)

Yogyakarta (Solopos.com)–Pemerintah Kota Yogyakarta sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri masa tanggap darurat penanggulangan banjir lahar dingin di Sungai Code, akibat erupsi Gunung Merapi tahun lalu.

Advertisement

“Kami akan terus melihat perkembangan cuaca hingga akhir Mei ini, sebelum memutuskan langkah berikutnya. Apakah akan mengakhiri masa tanggap darurat atau meneruskannya,” kata Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto di Yogyakarta, Senin (30/5/2011).

Menurut Herry, setelah masa tanggap darurat tersebut diakhiri maka langkah berikutnya yang harus dijalankan oleh pemerintah adalah pemulihan pascabencana.

Advertisement

Menurut Herry, setelah masa tanggap darurat tersebut diakhiri maka langkah berikutnya yang harus dijalankan oleh pemerintah adalah pemulihan pascabencana.

Masa pemulihan pascabencana tersebut, lanjut Herry, meliputi pembangunan infrastruktur dalam skala besar, seperti penanganan tebing longsor.

Meskipun masa tanggap darurat Sungai Code telah berakhir, namun Herry menyatakan sistem peringatan dini untuk banjir lahar dingin di Sungai Code masih akan terpasang, yaitu akan ada lima titik pemasangan alat “early warning system” (EWS) di sepanjang sungai.

Advertisement

“Dari laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, diperkirakan Juni, Juli dan Agustus sudah akan memasuki musim kemarau,” paparnya.

Jika kondisi cuaca sudah masuk ke musim kemarau, lanjut dia maka masa tanggap darurat pun akan diakhiri sesuai keputusan semula yaitu akan berakhir pada 31 Mei.

“Kami akan segera melakukan koordinasi dengan teman-teman BKPBD untuk menentukan status ini,” tambah Rapingun.

Advertisement

Setelah status tanggap darurat di Sungai Code berakhir maka pemerintah akan memasuki masa pemulihan yang berkaitan dengan penanganan kerusakan infrastruktur seperti talud, atau tanggul.

Selama masa tanggap darurat, Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan dana sebesar Rp 8 miliar yang masuk dalam pos dana tak terduga.

(Antara/nad)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif