SOLOPOS.COM - Ilustrasi Beasiswa (pelajarindonesia.org)
Yayasan Supersemar, eksekusi yayasan membuat UNS Solo sudah merancang mengalihkan penerima beasiswa Supersemar.
Solopos.com, SOLO–Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ancang-ancang untuk bisa mengupayakan pengalihan mahasiswa penerima beasiswa Supersemar ke program beasiswa lainnya. Hal itu menyusul putusan eksekusi Mahkamah Agung (MA) terhadap Yayasan Supersemar yang tertuang dalam Putusan MA No. 140 PK/Pdt/2015. Berdasarkan putusan tersebut, terhitung sejak 17 Desember 2015 seluruh aktivitas pemberian beasiswa telah dihentikan Kejaksaan dan Pengadilan Jakarta Selatan selaku eksekutor.
Wakil Rektor (WR) III (Bidang Kemahasiswaan dan Alumni) UNS, Darsono, mengemukakan sejauh ini, belum ada pemberitahuan secara resmi dari pihak Yayasan Supersemar berkaitan putusan MA tersebut, terutama tentang adanya penghentian beasiswa kepada para mahasiswa.
“Namun secara prinsip, kami mengikuti apa yang terjadi di Jakarta, dan apa-apa yang menjadi langkah kami terkait program beasiswa tersebut tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku,” ungkap Darsono ketika dimintai informasi, Kamis (21/1/2016).
Darsono mengakui hingga 2015, masih ada beberapa mahasiswa yang menerima beasiswa dari Yayasan Supersemar dan juga program beasiswa Supersemar (Unggulan). Namun menurutnya jumlahnya tidak banyak.
“Tapi untuk calon penerima beasiswa Yayasan Supersemar untuk 2016 ini, sejauh ini belum ada,” katanya.
Menyikapi turunnya putusan MA tersebut, Darsono mengatakan, pihaknya tetap akan mengupayakan agar mahasiswa bisa mendapatkan beasiswa tersebut, misalnya dengan mengupayakan pengalihan penerima beasiswa Yayasan Supersemar atau Supersemar (Unggulan) ke program beasiswa lainnya. Dia menyebutkan di UNS terdapat berbagai program beasiswa yang bisa didapatkan oleh mahasiswa.
“Tapi tentunya kami lakukan itu sesuai ketentuan yang ada, termasuk mahasiswa juga harus memenuhi persyaratan yang ada,” tegasnya.
Beasiswa Supersemar diberikan sejak dicanangkannya bantuan beasiswa tersebut oleh Yayasan Supersemar pada 1974/1975. Beasiswa tersebut diberikan kepada para mahasiswa dari golongan masyarakat yang kurang mampu di bidang ekonomi, tetapi berprestasi tinggi dalam studi, selain juga diberikan kepada para siswa sekolah menengah kejuruan, Yayasan Supersemar yang didirikan pada 1974 oleh almarhum Presiden RI Kedua, Soeharto.