SOLOPOS.COM - Mendiang Presiden Palestina Yasser Arafat (mirror.co.uk)
Solopos.com, SOLO — Mendiang Presiden Palestina Yasser Arafat dikabarkan meninggal karena diracun. Presiden yang dikenal sangat prorakyat ini wafat di Prancis, 11 November 2004, dalam usia 75 tahun. Arafat wafat setelah berjuang melawan penyakit serius di Rumah Sakit Militer Percy yang terletak di Clamart, Paris Prancis.
Seperti dilansir Huffingtonpost, Rabu (6/11/2013), berita mengenai misteri kematian Arafat muncul setelah ilmuwan Swiss menemukan adanya zat polonium di tubuh Arafat. Dalam pernyataan yang dikutip Reuters, istri Arafat, Suha Arafat, mengonfirmasi bahwa suaminya meninggal dunia karena diracun setelah menerima tes hasil forensik Swiss pada mayat suaminya.
“Kami menyatakan bahwa ini merupakan kejahatan yang nyata. Pembunuhan politik. Ini telah menjadi jawaban atas keraguan kami selama ini,” ujar Suha Arafat.
Sebuah tim ahli, termasuk dari Institute Lausanne University Hospital, Swiss yang bergerak di bidang fisika radiasi, membuka makam Arafat di Tepi Barat kota Ramallah, Palestina November 2012 lalu, dan mengambil sampel dari tubuhnya untuk mencari bukti dugaan keracunan. Penduduk Palestina menduga bahwa Presiden mereka telah diracun oleh Pemerintah Israel, namun Israel langsung membantahnya dengan mengeluarkan pernyataan bahwa Arafat memang bergaya hidup tidak sehat.
Sebuah penyelidikan oleh televisi berita Al Jazeera yang berbasis di Qatar tahun lalu melaporkan bahwa adanya jejak zat polonium-210 yang ditemukan di barang pribadi milik Arafat. Barang itu kemudian diserahkan kepada istri Arafat.
Jaksa Prancis kemudian membuka penyelidikan atas dugaan pembunuhan oleh Arafat pada Agustus 2012 atas permintaan istri Arafat. Ahli forensic dari Swiss, Rusia, dan Prancis mengambil sampel dari mayat Arafat untuk diuji.