News
Rabu, 22 Desember 2021 - 01:04 WIB

Ya Ampuun, Baliho Puan Bertebaran di Area Pengungsian Semeru

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Baliho Puan Maharani bertebaran di area pengungsian di Lumajang, Jawa Timur, Selasa (21/12/2021). (Suara.com)

Solopos.com, JAKARTA — Baliho Puan Maharani bertebaran di area pengungsian korban bencana alam Gunung Semeru di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang Jawa Timur.

Puluhan baliho ukuran besar terpasang di area Gunung Semeru disebar di Twitter Selasa (21/12/2021).

Advertisement

Mulai dari pintu masuk area pengungsian tampak sebuah baliho ukuran besar bermuatan foto Puan Maharani bertuliskan “Tangismu Tangisku, Ceriamu Ceriaku, Saatnya Bangkit Menatap Masa Depan- Puan Maharani, Ketua DPR RI-” , hingga sepanjang jalan tersebut dihiasi baliho Puan, masing-masing berjarak sekitar 10 meter.

Pemandangan itu terekam video dan disebar di dunia maya. Di Twitter, video tersebut disebar Selasa (21/12/2021) pukul 10.45WIB pada akun @heraloebss dengan cuitan “Pencitraan politik di tempat bencana itu boleh-boleh saja asalkan tidak berlebihan, masuk ke lokasi bencana itu harus punya sense of crisis, jangan bebal.”

Perekam menunjukkan sedikitnya ada 10 baliho Puan Maharani ukuran besar yang terpasang sepanjang jalan menuju dan dari area pengungsian korban bencana alam letusan Gunung Semeru.

Advertisement

Baca Juga: Sebagian Baliho Kepak Sayap Puan Maharani di Solo Diturunkan, Kenapa? 

Sepuluh baliho yang terekam, terpasang di sisi jalan sepanjang kira-kira 1 sampai 1,5 kilometer dengan masing-masing baliho berjarak sekitar 10-20 meter.

Dalam video si perekam tampak kaget dan mempertanyakan manfaat baliho bagi pengungsi.

Advertisement

“Kita berada di lokasi pengungsian. Inilah kondisinya. Tapi ada satu yang menyakitkan hati. Kenapa juga harus baliho banyak-banyak seperti ini ya Allah, gimana kader-kadernya pada saat evakuasi, gak ada ke kita-kita buuu, nggak ada, nggak ada ya Allah. Senekat inikah, ya Allah, persis banget di daerah pengungsian, ini maksudnya apa yah, ya ampun, ya ampun, Puan, ckckckc ya Allah,” tuturnya.

“Persis banget ini di posko pengungsian, ya ampun. ck.ck.ck..Kasihan warga pengungsinya. Padahal yang kerja bukan dia. Ayo Mas lanjut, ngeri aku jadinya,” tutur si perekam sembari meminta sopir segera pergi.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif