News
Selasa, 3 Agustus 2021 - 18:02 WIB

Wow, Pencairan Dana Rp2 Triliun Butuh Waktu 70 Hari

Newswire  /  Abu Nadhif  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dokter keluarga mendiang Akidi Tio, Hardi Darmawan, dijemput aparat Polda Sumsel, Senin (2/8/2021). (suara.com)

Solopos.com, PALEMBANG– Setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap anak Akidi Tio, Heriyanti lalu beredar bilyet giro atas namanya.

Bilyet giro tersebut memiliki nilai Rp2 triliun, nilai yang sama dengan donasi yang disebut ingin disumbangkan Akidi Tio.

Advertisement

Namun kabar terbaru, pihak keluarga menyatakan penyaluran donasi tersebut masih membutuhkan proses pencairan.

Pada Selasa (3/8/2021), pihak keluarga menjanjikan proses pencairannya.

Advertisement

Pada Selasa (3/8/2021), pihak keluarga menjanjikan proses pencairannya.

Baca Juga: Anak Tertua Mendiang Akidi Tio Bernama Ahok 

Menanggapi proses pencairan dalam bentuk bilyet giro, pengamat ekonomi, Sri Rahayu mengungkapkan proses pencairannya memang tidak bisa cepat.

Advertisement

Sri mengatakan cara mencairkan dana itu mudah tapi pemegang bilyet giro itu tidak bisa melakukan penarikan tunai

Lebih Lama

“Itu hanya pemindahan buku, memindahkan dana dari nasabah giro ke penerimanya,” terang dia.

Namun yang menjadi permasalahan saat ini, apakah bilyet giro dalam sebuah rekening Akidi Tio atau sudah atas nama para ahli waris.

Advertisement

Jika aset masih atas nama Akidi Tio, proses pencairan bisa lebih lama lagi.

“Nah proses dari almarhum ke anaknya itu sudah selesai belum? Kalau belum maka memang berbulan-bulan prosesnya,” katanya.

Seandainya uang Rp2 triliun yang digadang-gadang akan diberikan kepada Kapolda Sumsel, berada di satu bank, maka perlu kebijakan ekstra mengingat jumlah dana tersebut sangat besar.

Advertisement

Baca Juga: Anak Bungsu Akidi Tio Diperiksa Lagi, Polda Sumsel Masih Penasaran Sumber Dana Rp2 Triliun 

Bisa-bisa, penarikan uang Rp2 triliun tersebut mengakibatkan bank mengurangi asetnya dalam jumlah yang besar.

“Apalagi jika dana itu berada di bank Singapura yang secara tidak langsung juga berpengaruh pada ekonominya. Kalau uang tersebut ada dalam satu bank di Singapore dan diambil pasti akan mengganggu perekonomian negara itu.” kata ia.

Sementara itu, menanggapi bilyet giro dari media sosial pengamat ekonomi tersebut membenarkan bentuk bilyet giro demikian.

Namun ia tidak bisa membenarkan atau menyalahkan bilyet giro atas nama Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio.

“Bilyet giro itu tidak bisa dipastikan kebenarannya apalagi dari sosial media dan tidak dipegang langsung. Kalau cuma gambar kan mudah dimanipulasi dan diedit,” pungkasnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif