SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SURABAYA — Ingin menjadi calon legislatif? Mungkin syaratnya harus memiliki dana banyak. Bagaimana tidak, biaya menjadi calon anggota legislatif (Caleg) di Kota Surabaya dalam Pemilu 2014 diperkirakan minimal Rp100 juta perorang.
“Paling sedikit harus menyiapkan dana Rp100 juta. Ini angka minimal,” kata Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya BF Sutadi di Surabaya, Kamis (24/1/2013).
Menurut dia, biaya tersebut merupakan pengalaman dari sejumlah caleg pada pemilu sebelumnya.
Menurut dia, tidak dapat dipungkiri bahwa untuk menjadi caleg harus memiliki bekal finansial yang cukup.
Meski demikian, lanjut dia, finansial bukan yang utama karena Partai Gerindra juga akan memberlakukan sistem subsidi bagi bakal caleg yang memang memiliki kompetensi dan dikehendaki oleh masyarakat.
“Memang kompetensi jika tak punya uang kadang sulit dipilih. Mudah-mudahan masyarakat kini tak melulu pragmatis. Dana dibutuhkan karena untuk kepentingan bakal caleg sendiri. Utamanya menggaji saksi di setiap TPS,” kata Sutadi.
Sutadi mengatakan jumlah penduduk Surabaya saat ini mencapai 2,9 juta orang sehingga dibutuhkan sekitar 6.000 TPS di 160 kelurahan. Kalau setiap TPS satu saksi dengan gaji Rp100.000 berarti harus siap Rp2,4 miliar. Belum biaya pelatihan dan seragam para saksi.
“Namun semua bisa ditopang bersama partai. Partai harus memikirkan subsidi bagi yang tidak punya uang. Ini sedang kita rumuskan,” katanya.
Gerindra Surabaya membuka pendaftaran caleg mulai 28 Januari hingga 28 Februari mendatang. Sedangkan pada 9 April daftar caleg harus sudah diserahkan ke KPU. Dalam pemilu mendatang DPC Gerindra akan menyiapkan sekitar 60 caleg.
“Sebanyak 50 orang masuk ke KPU, 10 orang cadangan. Khawatirnya jika ada verifikasi beberapa caleg yang tidak masuk,” ujarnya.