News
Selasa, 10 Maret 2015 - 05:30 WIB

WNI HILANG DI TURKI : Keluarga: Hafid dan Fauzi Bukan Gabung ISIS, Tapi ....

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bendera Turki (wikipedia.org)

WNI hilang di Turki masih misterius. Namun pihak keluarga membantah mereka terlibat ISIS.

Solopos.com, SUKOHARJO — Keluarga Fauzi Umar dan Hafid Umar Babher membantah hilangnya kakak adik beserta tiga anggota keluarga itu karena bergabung dengan ISIS. Bantahan itu disampaikan Muhammad Arif, 32, kakak tertua Fauzi dan Hafid yang kini tinggal di Karanganyar.

Advertisement

Arif mengaku sedih dengan pemberitaan di media massa terkait hilangnya Fauzi dan Hafid. Menurut keterangan Arif, Fauzi dan Hafid memang sudah berniat lama untuk berangkat ke Turki dalam rangka melakukan wisata serta untuk urusan perdagangan. Menurut Arif, kedua saudaranya itu adalah pedagang.

Arif mengatakan Fauzi dan Hafid hendak membeli obat herbal yang akan dijual lagi ke Indonesia. “Karena itu Hafid juga mengajak istrinya Shoraiyah Cholid bersama ketiga anaknya [Hamzah Hafid, Utsman Haafid dan Atiqah Umar],” ungkapnya saat jumpa pers di LBH Universitas Muhammadiyah Surakarta, Senin (9/3/2015).

Fauzi dan Hafid bersama isteri anaknya berangkat ke Turki pada Senin (23/2/2015) dengan menggunakan Smailing Tour. Namun Arif menyayangkan karena sampai saat ini pihak biro wisata itu tidak memberikan penjelasan apapun kepada keluarga terakit dengan hilangnya anggota keluarga mereka di Turki.

Advertisement

Justru Arif mendapatkan informasi dari pihak imigrasi pada Rabu (4/2/2015). Kali terakhir Arif dihubungi adiknya pada Jumat (27/2/2015) dan tidak ada hal yang aneh saat itu. Karena itu dia tidak menaruh curiga sama sekali. Setelah itu, belum ada kontak sama sekali. “Waktu menelpon saya, kodenya +90 dan setelah dicek itu kode Negara Turki,” ujarnya.

Tujuan lain dalam kepergian Hafid dan Fauzi ke Turki, menurut Arif, adalah mencari prospek dalam pertukaran barang. Pada awalnya, kerabat mereka di Abu Dhabi sudah memberikan tawaran setahun lalu terkait kerjasama bisnis. Namun orang tua mereka berat untuk melepaskan keduanya karena pernah ada adik dari Fauzi dan Hafid yang meninggal karena kecelakaan. Terkait dengan kasus ini, ia berharap pemerintah turun tangan dalam menangani kasus ini.

Keenam warga Solo itu tergabung dalam 16 WNI yang hilang di Turki. Mereka mengikuti tur ke Turki pada Selasa (24/3/2015) dan tiba di Bandara Attaturk Istanbul pada Rabu (25/2/2015). Mereka memisahkan diri dengan alasan ada kepentingan keluarga dan akan bergabung lagi keesokan harinya.

Advertisement

Pada Kamis (26/2/2015), saat petugas biro perjalanan menelepon 16 orang ini, mereka mengatakan urusan keluarga belum selesai. Setelah itu, ketua rombongan tak bisa lagi melakukan kontak dengan 16 orang itu karena panggilan telepon tidak diangkat. Hingga saat rombongan harus kembali ke Indonesia pada Selasa (3/3/2015), mereka tidak muncul.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif