News
Sabtu, 7 Maret 2015 - 20:50 WIB

WNI HILANG DI TURKI : Inilah Identitas 4 Warga Solo yang Hilang di Istanbul

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bendera Turki (wikipedia.org)

WNI hilang di Turki masih dicari keberadaannya. Ke-16 orang, termasuk 4 dari Gajahan, Solo, itu sedang diselidiki kemungkinan terlibat dengan ISIS.

Solopos.com, SOLO — Di antara 16 WNI yang hilang di Istanbul, Turki, sejak akhir Februari lalu, empat di antaranya berasal dari Gajahan, Solo. Mereka merupakan suami istri, adik, dan seorang anak.

Advertisement

Penelusuran Solopos.com melalui berbagai sumber, empat orang yang dinyatakan hilang itu adalah Hafid Umar Babher, istrinya yang bernama Soraiya, dan anak mereka, Hamzah. Satu orang lainnya bernama Fauzi Umar yang merupakan adik Hafid Umar.

Meski demikian, mereka diketahui sudah lama tidak tinggal di Gajahan. Nama mereka masih tercatat sebagai warga Gajahan Solo lantaran mereka tidak mengajukan pindah domisili atau mencabut KTP Gajahan. Tak banyak catatan tentang mereka karena sudah lama tidak tinggal di sana.

Sebelumnya, Menurut Konsul Jenderal Indonesia di Istanbul, Abdullah Hariadi Kusumaningprang, awalnya, ke-16 WNI yang sebagian besar berasal dari Surabaya dan Solo itu datang ke Turki sebagai turis. Empat di antaranya diketahui merupakan warga Kelurahan Gajahan, Solo. Mereka terbang ke Istanbul melalui biro perjalanan Smailing Tour dan tiba di Istanbul pada Rabu (25/2/2015) lalu.

Advertisement

“Ceritanya ada serombongan turis tiba pada 25 Februari pagi waktu Istanbul, mendarat di Bandara Attaturk. Kemudian ada 16 orang yang minta izin untuk memisahkan diri karena kepetingan keluarga, [mereka bilang] kemudian bergabung akan lagi,” kata Abdullah Hariadi via telepon yang ditayangkan TV One, Sabtu (7/3/2015) sore.

Namun keesokan harinya, Kamis (26/2/2015), saat petugas biro perjalanan menelepon 16 orang ini, mereka mengatakan urusan keluarga belum selesai. Setelah itu, ketua rombongan tak bisa lagi melakukan kontak dengan 16 orang itu karena panggilan telepon tidak diangkat.

“Kemudian KJRI Istanbul melakukan koordinasi. Untuk memastikan mereka bergabung atau tidak [dengan rombongan biro perjalanan], pada Selasa (3/3/2015) malam, KJRI berada di Bandara Attaturk Istambul untuk memonitor batas akhir waktu check in pukul 23.30 malam. Mereka tidak ada.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif