News
Jumat, 31 Juli 2015 - 22:30 WIB

WNI DITANGKAP DI ARAB : Dianggap Sesat Setelah Salat Id 2 Syawal Mekah, Ini Ceritanya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

WNI ditangkap di Arab Saudi setelah melakukan salat Id di hari yang berbeda dari kalender resmi.

Solopos.com, JAKARTA — Sebanyak 11 warga negara Indonesia (WNI) ditangkap petugas di Arab Saudi karena melakukan salat Idulfitri di Masjidil Haram pada Sabtu (17/7/2015) atau sehari setelah 1 Syawal versi keputusan resmi pemerintah setempat. Pemerintah berupaya memulangkan ke-11 WNI yang dianggap melakukan ibadah sesat di Kakbah.

Advertisement

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengatakan pihaknya telah bertemu dengan otoritas Arab Saudi dan menemui para WNI yang ditangkap. Pemerintah pun masih menggali kejadian sebenarnya yang menyebabkan otoritas Arab Saudi menangkap WNI tersebut.

“Walaupun terbatas, kami terus menggali apa yang terjadi dan kami berupaya terus melakukan komunikasi agar 11 orang itu bisa dipulangkan,” kata Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (31/7/2015).

Retno Marsudi menuturkan saat ini pemerintah masih membahas sanksi apa yang akan diberikan kepada 11 WNI yang ditangkap tersebut. Pasalnya, 11 WNI tersebut ditangkap karena melaksanakan salat Idulfitri di hari yang berbeda dengan yang ditetapkan otoritas Arab Saudi.

Advertisement

Menurutnya, pemerintah akan terus meyakinkan otoritas Arab Saudi agar dapat menerima alasan 11 WNI yang melaksanakan salat di Kakbah. Untuk itu, pemerintah terus berupaya mendapatkan informasi dari WNI tersebut.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah yang telah mendapatkan pemberitahuan terkait kasus ini langsung melakukan pendampingan dan dijanjikan akan bertemu pada 30 Juli 2015.

Seorang anggota kelompok tersebut, Rahmat Syawal Lubis, 34, membenarkan kronologi kejadian yang disampaikan polisi. Berdasarkan hukum Islam yang dianut Arab Saudi, tindakan yang dilakukan para WNI tersebut adalah pelanggaran syariah berat.

Advertisement

Bahkan, pimpinan rombongan yang bernama Zubair Amir Abdullah telah dibawa ke rumah sakit jiwa untuk diperiksa kejiwaannya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif