News
Rabu, 5 November 2014 - 17:30 WIB

WNI DIBUNUH DI HONG KONG : Polisi Telusuri Masuknya Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih ke Hong Kong

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sumarti Ningsih (kiri) dan Seneng Mujiasih (kanan). (Istimewa/viralglobalnews.com)

Solopos.com, JAKARTA — Polri terus berkoordinasi dengan Kepolisian Hong Kong terkait dengan investigasi kasus pembunuhan sadis dua WNI oleh bankir asal Inggris, Rurik George Caton Jutting. Baca: Inilah Kata-Kata Terakhir Seneng Mujiasih Sebelum Tewas di Apartemennya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan Liaison Officer (LO) Kepolisian di Konsulat Jenderal RI di Hong Kong, Kombes Pol Beny Dwi terus membangun komunikasi dengan aparat di Hong Kong, khususnya mengenai identifikasi jenazah korban.

Advertisement

“Prosesnya sudah berjalan, ada proses yang bagus dari investigasi dan identifikasi oleh Kepolisian Hong Kong,” katanya, Kamis (5/11/2014).

Polri pun, sambungnya, akan segera mengirimkan sampel DNA Sumarti Ningsih dan Seneng Mujiasih alias Jesse Lorena ke Hong Kong untuk membantu proses identifikasi yang dilakukan oleh kepolisian setempat.

Dengan demikian, akurasi identitas korban pembunuhan sadis tersebut bisa sempurna dan dapat dilakukan penelusuran lebih jauh soal pekerjaan, hingga keberangkatan korban ke Hong Kong. Selain mengidentifikasi korban, pemerintah Indonesia juga tengah mengupayakan pemulangan jenazah korban ke Indonesia.

Advertisement

“Sekarang konsentrasi bagaimana dua jenazah dapat dibawa pulang. Kemudian, kepastian identitas akan memberikan gambaran dalam rangka apa dan bagaimana mereka di sana setelah ada rangkaian penyelidikan,” jelas Boy Rafli Amar.

Keduanya dipastikan bukan TKI. Seneng Mujiasih diketahui bekerja di sebuah bar di Wan Chai, jantung Hong Kong. Sedangkan Sumarti Ningsih, perempuan 23 tahun asal Cilacap, diketahui hanya memiliki visa kunjungan satu bulan di Hong Kong yang sudah habis masa berlakunya. Jasad Sumarti ditemukan membusuk dalam kondisi terbungkus di balkon apartemen.

Distrik Wan Chai terkenal sebagai daerah elite bagi ekspatriat di negara tersebut dengan kehidupan malam yang glamor. Kedua korban dikabarkan menjadi pekerja seks komersial (PSK) di kawasan itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif