News
Selasa, 14 Januari 2014 - 03:31 WIB

Wisatawan Batu Jatim Diingatkan Ancaman Banjir

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi logo Kota Batu Malang (bublenews.com)

Solopos.com, MALANG–Libur Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada Selasa (14/1/2014) dimanfaatkan wisatawan domestik untuk mengunjungi Kota Batu, Jawa Timur.

Arus lalu lintas terlihat mulai padat sejak Sabtu (11/1/2014). Sebagian besar kendaraan didominasi plat luar Malang seperti Surabaya, Sidoarjo, Probolinggo, Jember, Banyuwangi, hingga Solo dan Jogjakarta.

Advertisement

Zinal Abidin, Kepala Bagian Humas Pemkot Batu, mengatakan meski bukan libur panjang namun tidak sedikit wisatawan domestik yang datang ke Kota Batu. Pihaknya mengimbau kepada wisatawan untuk waspada terhadap ancaman banjir akibat hujan deras maupun kemungkinan terjadinya pohon tumbang.

“Kami meminta wisatawan untuk waspada karena dari dara di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu terdapat sedikitnya 10 titik yang rawan terhadap terjadinya banjir dan tanah longsor,” kata Zinal di Batu, Senin (13/1/2014).

Di antara kawasan yang rawan banjir dan longsor tersebut adalah Sumber Brantas, Tulungrejo, Toyomarto, Gunungsari, Tlekung, Oro-Oro Ombo, Songgoriti, Songgokerto, serta Temas.

Advertisement

Bahkan poros utama Jalan Panglima Sudirman sewaktu terjadi hujan deras mengakibatkan kantor Pemkot Batu terpaksa terendam banjir hampir setinggi lutut menyusul luapan air yang meluber dari saluran air.

“BPBD telah membuka layanan pengaduan bagi masyarakat yang ingin melaporkan kejadian bencana di wilayah Batu,” jelas dia.

Informasi dari warga dianggap penting agar setiap kejadian bencana bisa segera ditangani sehingga tidak menimbulkan korban jiwa maupun materi. Selain itu warga juga dihimbau untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir dan tanah longsor selama musim penghujan.

Advertisement

Muhammad Adhim, Kepala Bagian Umum Pemkot Batu, mengatakan untuk mengatasi banjir di balaikota pihaknya merencanakan akan membangun saluran drainase baru. Saluran tersebut di arahkan mengarah ke belakang balaikota.

“Saluran baru harus dibuat karena saluran lama yang berada di sepanjang depan balaikota sudah tidak mampu menampung luberan air sewaktu hujan deras,” ujar Adhim.

Pihaknya juga mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan serta turut mencegah terjadinya banjir diantaranya dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif