News
Rabu, 9 Mei 2018 - 20:30 WIB

Wiranto: Kerusuhan Rutan Mako Brimob Ancam Keamanan Nasional

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) Wiranto menilai insiden kerusuhan yang terjadi di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, bisa menjadi ancaman bagi keamanan nasional.</p><p>Menko Polhukam, Wiranto mengemukakan pihaknya akan sangat berhati-hati menangani insiden bentrokan antara <a href="http://news.solopos.com/read/20180509/496/915340/kerusuhan-rutan-brimob-terkait-isis-atau-teroris-bogor-polisi-pemicunya-makanan" target="_blank">narapidana teroris</a> dengan petugas Brimob itu agar bisa diatasi dengan cara yang aman dan tuntas. Menurut Wiranto, Kemenko Polhukam juga telah melakukan koordinasi dengan TNI dan Polri untuk menuntaskan masalah tersebut karena menyangkut keamanan nasional.</p><p>"Masalah ini harus ditangani dengan cara hati-hati dan sungguh-sungguh, karena masalah ini kan menyangkut keamanan nasional," tutur Winanto, Rabu (9/5/2018).</p><p>Dia mengatakan pihaknya juga akan meluncur ke Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok untuk mengetahui dengan pasti penyebab insiden bentrokan itu bisa terjadi. Menurutnya, Kemenko Polhukam juga akan memberikan keterangan resmi setelah mendapatkan semua informasi yang valid dari Rutan Mako Brimob.</p><p>"Tunggulah. Saya belum bisa ekspose apa-apa dulu. Kalau sudah selesai baru akan saya ekspos semua," katanya.</p><p>Polri menyebutkan para tahanan atau narapidana terorisme yang terlibat kerusuhan di&nbsp;<a href="http://news.solopos.com/read/20180509/496/915340/kerusuhan-rutan-brimob-terkait-isis-atau-teroris-bogor-polisi-pemicunya-makanan" target="_blank">Rutan Mako Brimob</a>&nbsp;Kelapa Dua Depok dan kini masih menyandera satu polisi berasal dari kelompok <a href="http://news.solopos.com/read/20180509/496/915346/klaim-isis-dalangi-kerusuhan-rutan-mako-brimob-polri-itu-hoax" target="_blank">Jamaah Anshorut Daulah</a> (JAD). Mereka diprediksi berjumlah 30 – 40 orang dan saat ini sedang dalam proses negosiasi dengan tim dari Polri.</p><p>Hal itu diungkapkan oleh Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, dalam wawancara live yang ditayangkan&nbsp;<em>Metro TV</em>, Rabu (9/5/2018) malam. Menurut Setyo, satu orang tahanan/napi yang tewas dalam kerusuhan sejak Selasa (8/5/2018) malam juga berasal dari kelompok ini. "Ada 30-40 orang yang memiliki keyakinan keras, ini kelompoknya orang yang sudah meninggal tadi juga, dari Jamaah Ansorut Daulah [JAD]," kata Setyo.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif