News
Selasa, 7 Mei 2019 - 16:30 WIB

Wiranto akan Tindak Ucapan Menyimpang, BPN: Mirip China, Lebih Kejam dari Orba

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA –Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean, mengkritik keras rencana Menko Polhukam Wiranto membentuk Tim Hukum Nasional. Tim itu akan mengkaji setiap ucapan, tindakan, sampai pemikiran para tokoh-tokoh yang dianggap menyimpang dari ketentuan hukum.

Menurut Ferdinand, jika rencana itu direalisasikan maka pemerintah semakin menutup salah satu hak asasi manusia, yaitu kebebasan berpendapat.

Advertisement

“Saya harus menyatakan bahwa pemerintah ini semakin represif, semakin membungkam kebebasan berpendapat, semakin membelenggu kemerdekaan rakyat dalam berpikir dan berbicara. Tidak sepatutnya rezim seperti ini memerintah di sebuah negara demokrasi dan sebuah negara hukum,” katanya seperti dikutip dalam siaran pers, Selasa (7/5/2019).

Dia menuturkan konsekuensi dari negara hukum dan menganut demokrasi adalah adanya kebebasan berpendapat atau menyatakan pikiran dan kebebasan untuk berserikat.

Menurutnya, ide Wiranto justru mirip dengan gaya pemerintah China yang mengontrol semua kehidupan sosial masyarakat, termasuk kebebasan berpendapat di media massa dan media sosial. “Hal yang disampaikan Menkopolhukam kemarin, saya pikir kita memasuki sebuah era yang lebih kejam dari pada era Orde Baru,” ungkapnya.

Advertisement

Dia menegaskan Wiranto sebaiknya menghentikan ini, membatalkan niatnya untuk mengontrol kehidupan sosial masyarakat, memberangus pemikiran-pemikiran masyarakat dan membelenggu kebebasan berpendapat masyarakat.

Pasalnya, Indonesia adalah negara hukum yang menganut demokrasi. Karena itun hal-hal seperti ini tidak boleh ada di Indonesia. Politikus Partai Demokrat tersebut bahkan menyarankan agar Wiranto lebih banyak belajar tentang hukum dan demokrasi.

“Apa itu arti sebuah kebebasan berpendapat, kebebasan berserikat yang diatur dalam konstitusi supaya bangsa ini tidak kemudian menjadi bangsa yang menyimpang dari konstitusi,” ucapnya.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif