News
Kamis, 17 Juni 2021 - 14:00 WIB

WHO: Varian Delta Telah Menyebar ke 80 Negara dan Terus Bermutasi

Newswire  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian Delta menyebar ke banyak negara. (Freepik)

Solopos.com, SOLO–WHO mencatat Corona varian Delta telah menyebar ke lebih 80 negara dan terus bermutasi. Sekarang mutasi baru ini membentuk 10 persen dari semua kasus baru di Amerika Serikat, naik 6 persen dibandingkan pekan lalu.

Bahkan varian Delta ini juga telah menyebar ke sejumlah wilayah di Indonesia, salah satunya ditemukan di klaster Kudus. Pejabat WHO mengatakan beberapa laporan telah menemukan bahwa itu juga menyebabkan gejala yang lebih parah, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi kesimpulan tersebut. WHO juga melacak laporan terbaru tentang varian “delta plus”. “Saya pikir ini berarti ada mutasi tambahan yang telah diidentifikasi,” kata pimpinan teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, seperti dilansir dari CNBC dan NHK pada Kamis (17/6/2021).

Advertisement

Varian Delta juga telah menyebar ke Inggris, dilaporkan baru-baru ini melihat mutasi baru ini menjadi strain dominan di sana, melampaui varian Alfa aslinya, yang kali pertama terdeteksi di negara itu musim gugur lalu. Varian Delta sekarang membentuk lebih dari 60 persen kasus baru di Inggris.

Baca Juga: Duduk Terlalu Lama di Depan Komputer Bisa Picu Masalah Ini Loh!

WHO pada Selasa (15/6/2021) juga menambahkan mutasi Covid-19 lainnya, varian Lambda, ke dalam daftar varian yang diminati. WHO memantau lebih dari 50 varian Covid-19 yang berbeda, tetapi tidak semuanya menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang cukup untuk membuat daftar pantauan resmi WHO.

Advertisement

“Varian lambda memiliki beberapa mutasi dalam protein lonjakan yang dapat berdampak pada transmissibilitasnya, tetapi lebih banyak penelitian diperlukan untuk sepenuhnya memahami mutasi,” kata Van Kerkhove. Varian Lambda telah terdeteksi oleh para ilmuwan di Amerika Selatan, termasuk di Chili, Peru, Ekuador dan Argentina, berkat peningkatan pengawasan genomik.

Sementara itu sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 IDI Profesor Zubair mengungkapkan sejumlah bahaya yang mengintai dari virus corona varian Delta. Dia mengatakan sampai saat ini masih banyak teka-teki terkait varian Delta yang telah menyebar ke Indonesia itu. Di Indonesia, katanya, varian ini paling banyak ditemukan di Jakarta dan Jawa Tengah. Ada 104 kasus.

Baca Juga: Temuan Terbaru: Virus Corona Sudah Muncul di AS pada 2019

Advertisement

“Untuk penelusuran, memang dibutuhkan WGS [whole genome sequence] atau sampel yang jumlahnya jauh lebih besar,” ujarnya dikutip dari akun Twitternya seperti mengutip Bisnis.com, Rabu (16/6/2021).

Zubair juga menjelaskan, dari analisis di The Lancet menunjukkan bahwa risiko masuk rumah sakit dua kali lipat pada mereka yang memiliki varian Delta dibandingkan dengan Alpha (Inggris).  “Di Indonesia bisa terjadi tsunami Covid-19 seperti India? Saya harap tidak, meski telah terjadi lonjakan besar,” harap Zubair.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif