SOLOPOS.COM - Ilustrasi drone. (Reuters)
Solopos.com, TEHERAN — Konflik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran kian hari kian memanas. AS dinilai harus waspada dengan peralatan dan senjata milik Iran yang semakin canggih.
Salah satu peralatan tempur milik Iran yang dinilai berkembang dan semakin canggih adalah drone atau pesawat tanpa awak. Executive Director Middle East Center for Reporting and Analysis, Seth J. Frantzman, menyebut Iran sudah memakai drone selama beberapa dekade.
"Iran memulai program drone saat perang Iran Irak dengan UAV [wahana terbang tak berawak] seperti Mojaher dan Ababil. Iran amat bangga dengan kesuksesannya membuat industri drone mandiri dan mempelopori UAV sendiri," ungkap Fratnzman seperti dikutip Detik.com, Kamis (9/1/2020).
Menurutnya, teknologi drone Iran sudah mumpuni dan terus berkembang, bahkan kadang dipakai untuk misi ke luar negeri. Pada 2014 lalu, muncul video drone Shahed-129 milik Iran terbang di ibu kota Suriah, Damaskus.
Baca Juga: Pengin Jadi Anak Emas Bos Di Kantor? Cukup Lakukan 5 Cara Ini!
Drone itu disebut mirip dengan drone Predator buatan AS dan dapat terbang sampai sejauh 2.000 kilometer. Drone Iran telah dipakai oleh tentara Garda Revolusi dan juga diekspor.
"Mereka telah mengekspor teknologi drone ke Hezbollah di Lebanon dan pemberontak Houthi di Yaman. Drone Iran sering dipakai Houthi untuk melawan Arab Saudi dan menyasar bandara serta infrastrukturnya," sebut Seth.
Tahun lalu, fasilitas minyak Arab Saudi diserang oleh drone Iran. "Itu merupakan bukti kecanggihan program drone Iran, menggunakan pasukan drone untuk menyerang fasilitas minyak dengan presisi," jelasnya.
Baca Juga: Obral Kayu Jati Di Semanggi Solo, Balita Terancam 7 Tahun Penjara
"Seandainya Iran memakai drone untuk menyerang negara Arab atau Israel, itu akan menjadi ancaman. Namun sistem pertahanan seperti Patriot dan Iron Dome bisa menanganinya. Hal itu lebih berarti bahwa AS dan negara lain perlu berinvestasi lebih banyak di teknologi pelindung dari serangan drone," pungkas Seth.