Gung Marapi meletus, warga diminta menjauh.
Solopos.com, BUKITTINGGI — Aktivitas Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar), masih didominasi gemmpa letusan. Sejak Senin (5/6/2017) pukul 00.01 WIB hingga pukul 10.00 WIB, gunung itu tercatat 19 kali meletus.
Petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi Sumbar Hartanto, di Bukittinggi, Senin, mengatakan dalam pantauan pukul 00.01 WIB hingga 06.00 WIB, telah terjadi sebanyak sembilan kali letusan.
“Saat itu kondisi visual tidak jelas terlihat. Yang tercatat durasi gempa dari sembilan letusan itu selama delapan sampai 34 detik,” kata dia.
Kemudian dari pantauan pukul 06.01 WIB hingga 10.00 WIB, tambah Hartanto, tercatat sebanyak 10 kali letusan.
Berdasarkan aktivitas tersebut terpantau ketinggian asap letusan mulai dari 75 meter sampai 250 meter, dengan lama gempa 10 sampai 12 detik.
Sedangkan sepanjang Minggu (4/6/2017), letusan terjadi sebanyak enam kali dan embusan sebanyak delapan kali.
“Hingga sekarang, status Gunung Marapi masih waspada atau level II, dan letusan-letusan yang terjadi adalah wajar karena statusnya tersebut. Masyarakat tetap diminta menjauhi radius tiga kilometer dari kawah,” ujar dia.
Sebelumnya, letusan Gunung Marapi yang terjadi sejak Minggu kemarin membawa dampak terhadap empat kecamatan di Kabupaten Tanah Datar berupa semburan abu vulkanik.
Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi mengatakan empat kecamatan yang terkena dampak abu vulkanik tersebut adalah Batipuh, Pariangan, Sungai Tarab, dan Salimpaung.
Dia meminta camat dan wali nagari di seputaran Gunung Marapi agar memonitor perkembangan letusan.