News
Sabtu, 22 Juni 2013 - 04:57 WIB

Wartawati Diperkosa & Dianiaya Seusai Bertugas

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemerkosaan. (roomeetimes.com)

Ilustrasi pemerkosaan. (roomeetimes.com)

JAKARTA — Seorang wartawati media massa nasional menjadi korban perkosaan di Jl Pramuka, Jakarta Timur. Bukan hanya memerkosa, pelaku juga menganiaya korban hingga pingsan.
“Korban dengan pelaku berpapasan. Tiba-tiba korban dianiaya sampai pingsan, pelaku langsung memerkosa korban,” jelas Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Timur AKP Endang, Jumat (21/6/2013).
Pemerkosaan itu terjadi Kamis (20/6/2013) sekitar pukul 19.00 WIB. “Korban saat itu sedang menunggu suaminya di sebuah gang di samping Yayasan LIA Pramuka,” jelas Endang.
Pelaku kabur setelah menganiaya korban. Wartawati itu dibiarkan tergeletak di gang. “Kalau dilihat, luka cukup parah,” ujarnya.
Suami korban menemukan korban dalam kondisi pingsan. “Suami datang jemput korban, melihat korban sudah tergeletak, di jalan,” tutup Endang.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menjelaskan peristiwa ini dilaporkan oleh suami korban ke Mapolres Jakarta Timur, Kamis pukul 19.30 WIB. Berdasarkan laporan, kasus itu bermula ketika sang suami menghubungi istrinya melalui telepon genggam pada pukul 18.00 WIB. Namun, dia tidak mendapat respons dari korban.
Akhirnya suami korban datang ke halte bus di Jl Pramuka depan LIA. Saat itu, dia mendapati korban dalam keadaan lemas di depan gang buntu dekat halte tersebut, sambil menangis.
Kepada suaminya, korban mengungkapkan bahwa dirinya baru saja diperkosa seorang lelaki di gang tersebut. Korban yang hendak pulang kerja tiba-tiba ditarik seorang laki-laki di dalam gang. Korban diancam dibunuh, dipukul kemudian diperkosa. Suami korban lalu membawanya ke rumah sakit.
Polisi telah mengidentifikasi pemerkosa. “Pelaku telah diidentifikasi, saat ini sedang dikejar,” ujar Kasubag Humas Polres Jaktim, Kompol Didik Haryadi.
Pelaku, menurutnya, berbadan tegap, memakai kaus hitam dengan celana jin biru dan bersepatu kets. Didik mengatakan berdasarkan cerita korban, pelaku masih muda. “Umur 16-18 tahun, rambutnya lurus,” tandasnya.
Menurut sumber di kepolisian, pelaku mengancam akan membunuh korban. Di lokasi, polisi menemukan tiga kancing baju milik korban. “Setelah melakukan aksinya pelaku berjalan pergi dengan santai,” terang penegak hukum itu.
Diduga pelaku tahu kebiasaan korban yang selalu berjalan di gang itu. Korban melintas di gang itu untuk ke Halte Trans Jakarta kemudian menyeberang karena suaminya menunggu dengan mobil.
“Pelaku tunggal, barang berharga seperti laptop, dompet, dan HP tak diambil pelaku,” terang sumber itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif