News
Jumat, 15 Maret 2013 - 15:50 WIB

WARGA SOLO KALAP: 100 Personel SAR Diterjunkan di Kali Anyar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Tim SAR lakukan penyisiran di Kali Anyar Solo, Jumat (15/3/2013). (JIBI/SOLOPOS/Maulana Surya)

SOLO — Lebih dari 100 personel search and rescue (SAR) dari berbagai daerah dan instansi diterjunkan untuk mencari korban kalap di Kali Anyar. Mereka menyisir sungai hingga ke Sragen, namun hingga Jumat (15/3/2013) siang, pencarian korban belum membuahkan hasil.

Advertisement

SAR Mission Coordinator (SMC), Sentot Subroto, saat ditemui wartawan di posko utama Nayu Barat, Jumat, menyampaikan tim pencari menyisir sungai menggunakan alat manual, seperti pelampung dan ban, sejak pukul 06.00 WIB. Penyisiran dilaksanakan hingga titik pencarian di sekitar jembatan Kandang Sapi. Namun, pencarian belum membuahkan hasil. Para personel belum menemukan tanda-tanda kemunculan korban.

“Pencarian juga melibatkan tim SAR dari Sragen. Mereka fokus menyisir di Sungai Bengawan Solo wilayah Sragen. Khusus di Solo, tim pencari adalah SAR gabungan dari berbagai daerah. Kami menentukan enam titik pencarian, di antaranya di TKP (tempat kejadian perkara) dan di sekitar jembatan Kandang Sapi,” papar Sentot.

Seorang lelaki terseret derasnya arus Kali Anyar saat mencari ikan di sungai setempat di dekat Jembatan Nusukan, Banjarsari, Solo, Kamis (14/3/2013) pukul 19.00 WIB. Informasi yang dihimpun, korban adalah Edi Purnawan, 24, warga Nayu Barat RT 002/RW 013, Nusukan, Banjarsari. Sebelum kejadian korban diketahui mencari ikan dengan cara menyetrum bersama empat temannya. Teman-teman korban yakni, Danang, 19; Yulianto, 34, Joko, 20 dan Dimas, 15. Bapak dari Danang, Teguh, 64, saat ditemui Solopos.com di kampung setempat, Kamis malam, sesaat setelah selamat dari seretan arus sungai Danang langsung pulang memberi kabar. Danang kepada bapaknya itu mengatakan korban terseret arus sungai yang tiba-tiba datang sangat deras dari arah barat. Sebelumnya arus sungai sangat kecil dan ketinggiannya tak mencapai lutut kaki.

Advertisement

“Namun tiba-tiba datang arus yang sangat besar, seperti air bah. Kemungkinan besar arus air itu berasal dari Boyolali,” kata Teguh. Danang tak dapat ditemui lantaran petugas meminta dirinya menunjukkan lokasi kejadian.

Lebih lanjut dikatakannya, menurut keterangan Danang, korban dan Danang sempat berusaha menyelamatkan diri sesaat setelah melihat ada arus deras datang. Namun, korban yang ketika itu mencari ikan di antara pulau sungai tak kuasa melawan derasnya arus air. Hingga akhirnya korban terseret arus. Sedangkan Danang berhasil meraih pohon yang tertanam di tepi sungai.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif