News
Minggu, 9 Maret 2014 - 07:45 WIB

WARGA SOLO BUNUH DIRI : Sebelum Antarkan Nyawa, Bandang Sempat Telepon Ibu

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunuh diri (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, BANTUL—Bandang Kurniawan, 39, warga Panularan, Solo ditemukan tewas di Pantai Depok Bantul, Kamis (6/3/2014) malam. Bandang melakukan bunuh diri dengan cara minum obatantimabuk. Diduga Bandang merupakan korban bullying. Dia tak tahan kerap dihina dan memutuskan bunuh diri. Sebelum meninggal Bandang sempat menelepon ibunya.

Kapolsek Kretek Bantul Kompol Maryadi, Sabtu (8/3/2014) mengatakan saat ditemukan tewas  di samping mayat Bandang terdapat secarik kertas bertuliskan keluh kesahnya. Diduga dia tidak tahan dibully dan kerap mendapat hinaan sehingga dia memutuskan bunuh diri.

Advertisement

Apalagi belakangan, hubungannya dengan juragan tempatnya bekerja sedang tidak baik. Seperti terungkap dalam sepucuk surat yang ditemukan polisi, Bandang kerap dimarahi juragannya serta diejek alias di-bully teman-temannya hanya karena postur tubuhnya kecil dan berkulit gelap.

Bandang terakhir bekerja di Jakarta sebagai pelayan rumah makan. Ia sempat berpindah-pindah lokasi kerja namun masih dengan pengusaha yang sama, karena bos nya memiliki banyak usaha.

Maryadi menambahkan, sebelum meninggal, Bandang sempat menelepon Ibunya di Solo. Kepada Ibunya ia menitipkan dua anaknya yang masih kecil serta meminta jangan mencari ke mana ia pergi. Setelah itu keberadaan Bandang tidak diketahui.

Advertisement

Keluarga baru kaget setelah dihubungi polisi pada Jumat (7/3). Bandang ditemukan tidak bernyawa tergeletak di bibir pantai akibat menenggak 4 papan obat anti mabuk Merk Antimo. Obat itu Ia beli pada 5 Maret lalu di Bantul. Tidak ada yang tahu kapan ia mulai datang ke Bantul. “Anehnya, struk pembelian obatnya ada, tapi obatnya enggak ada lagi, juga ada surat diduga Dia tulis sendiri soal keluh kesahnya,” imbuhnya.

Jenazah Bandang sempat divisum di RS Sarjito, setelah itu diserahkan ke keluarga dan langsung dibawa ke Solo pada Jumat (7/3). Keluarga kata Maryadi sudah mengikhlaskan kepergian Bandang. Sejauh ini tidak ada petunjuk yang mengarah pria malang itu tewas akibat dianiaya alias tindak kriminal.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif