News
Jumat, 17 Februari 2017 - 17:27 WIB

Wapres Yakin Siti Aisyah Korban Penipuan, Bukan Agen Intelijen Korut

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sosok yang diduga terlibat pembunuhan Kim Jong Nam terangkap CCTV (Taobao)

Wapres JK yakin bahwa Siti Aisyah merupakan korban penipuan atau rekayasa, bukan agen intelijen Korut.

Solopos.com, JAKARTA — Keterlibatan Siti Aisyah, warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap oleh Kepolisian Malaysia, dalam pembunuhan Kim Jong Nam, atau kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, diyakini bukan sebagai agen. Sebaliknya, Siti diyakini sebagai korban.

Advertisement

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meyakini bahwa Siti merupakan korban rekayasa dari rencana pembunuhan Kim Jong Nam. Menurutnya, Siti juga bukan agen intelijen Korea Utara dan hanya terjebak dalam pembunuhan itu.

“Kalau dari informasi yang kita terima dan juga apa yang beredar di media, apa yang terjadi di Kuala Lumpur itu korban dari korban. Jadi Kim [Jong Nam] itu ya korban dari korban, karena ini Aisyah korban juga. Korban dari semacam rekayasa atau penipuan,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Jumat (17/2/2017).

Pasalnya, JK mengatakan tindakan Siti Aisyah tidak seperti buronan pada umumnya. Wanita asal Serang itu masih berada di Malaysia saat ditangkap oleh aparat hukum di negara itu.

Advertisement

“Kalau benar dia merupakan agen, saya kira sudah tidak ketahuan ke mana rimbanya. Tapi kok dia pergi di hotel, tidur, bersembunyi. Baru di kota itu sendiri, di dekat airport itu. Jadi artinya dia korban dari korban,” ujarnya.

JK menduga Siti tertipu oleh ajakan menjadi peserta dalam permainan reality show yang tindakannya berujung pada pembunuhan tersebut. “Seakan-akan permainan media itu, reality show. Dia pikir begitu. Kadang pakai kamera tersembunyi atau jarak jauh,” ujarnya.

Dengan temuan itu, Wapres menyimpulkan sementara ini Siti adalah korban. Siti Aisyah bersama warga negara Vietnam, Doan Thi Huong, ditangkap oleh Kepolisian Malaysia karena diduga terlibat dalam pembunuhan Kim Jong Nam di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), 13 Februari 2017 lalu. Sempat beredar kabar bahwa otak di balik pembunuhan tersebut merupakan intel Korea Utara.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif