News
Minggu, 15 Mei 2022 - 16:35 WIB

Wapres Ma'ruf Amin-Menag Yaqut Jadi Korban Hoaks, Ini Komentar Wamenag

Jaffry Prabu Prakoso  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wapres, Ma'ruf Amin. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin, dan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, menjadi korban hoaks di media sosial.

Viral di media sosial terkait video gerakan salat jenazah yang disebut-sebut dilakukan Wapres Ma’ruf. Salat jenazah dilakukan dengan rukuk dan sujud.

Advertisement

Lalu, muncul foto Menag Yaqut merangkul Ragil Mahardika. Seleb TikTok yang memiliki orientasi seksual gay itu tengah menjadi pembicaraan.

Menanggapi dua kabar hoaks itu Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa’adi, meminta polisi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menajamkan pengawasan di dunia maya.

Advertisement

Menanggapi dua kabar hoaks itu Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Sa’adi, meminta polisi dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menajamkan pengawasan di dunia maya.

“Dan segera menindak tegas siapapun yang sengaja menyebarkan berita palsu yang mengandung unsur provokasi, fitnah, adu domba, dan ujaran kebencian,” katanya melalui pesan instan kepada wartawan, Minggu (15/5/2022).

Baca Juga : Ini Hoaks Nyaris Picu Bentrok 2 Kelompok Perguruan Silat di Boyolali

Advertisement

“Melakukan proses pembusukan terhadap tokoh agama yang kebetulan menjadi pejabat negara di masa pemerintahan Pak Jokowi,” ujarnya.

Video dan foto tersebut setelah melalui pengamatan para ahli, lanjut Zainut, hasilnya dinyatakan palsu dan merupakan rekayasa editan.

“Jadi baik video Wapres salat jenazah dan foto Menag Yaqut merangkul Ragil Mahardika adalah bentuk fitnah yang keji,” jelasnya.

Advertisement

Baca Juga : Gegara Hoaks, 2 Kelompok Perguruan Silat Nyaris Bentrok di Boyolali

Menurut Zainut orang-orang yang sengaja membuat viral video dan foto hoaks itu memiliki tujuan jahat. Mereka ingin memberikan citra buruk tokoh agama dan pejabat negara agar masyarakat tidak percaya kepada pemerintah.

“Bahkan lebih jauh dari itu untuk membuat keresahan, kepanikan, kebencian, fitnah, adu domba, dan perpecahan di antara sesama anak bangsa,” ucapnya.

Advertisement

Zainut meminta masyarakat lebih waspada, bijak, dan cerdas dalam menggunakan media sosial. Lalu, jangan cepat percaya pada berita, baik foto, video, ataupun konten narasi yang mengandung unsur provokatif, ujaran kebencian, adu domba, dan fitnah.

“Kita harus bijak dan cerdas dalam menyaring setiap informasi. Kita harus saring sebelum sharing agar tidak menjadi bagian dari orang yang menyebarkan fitnah dan kebencian.”

Baca Juga : Megawati Jadi Korban Hoaks, Banyak Pihak Ramai-Ramai Lapor Polisi

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Wapres dan Menag Kena Hoaks, Wamenag Minta Polisi Tajamkan Pengawasan

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif