News
Jumat, 12 Juni 2020 - 22:30 WIB

Wapres: Jangan Pusing dengan Istilah Pemerintah Soal Covid-19!

Newswire  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Senin (23/3/2020). (Antara/Aditya Pradana)

Solopos.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat untuk tidak pusing dengan beragam istilah yang dikeluarkan pemerintah di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19. Ini terkait kritik publik terhadap istilah pemerintah seperti new normal dan zona merah-kuning-hijau.

Ma'ruf hanya meminta masyarakat untuk bersiap menghadapi masa tatanan hidup baru atau New Normal. Setelah menerapkan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran Covid-19, kini pemerintah akan bersiap untuk menyongsong kebijakan lain yakni New Normal.

Advertisement

Kasus Baru Covid-19 di Pasar-Pasar Terus Bermunculan

Karena masih ada masa transisi, maka Ma'ruf meminta masyarakat untuk bersiap diri. Dia meminta masyarakat tak mempersoalkan istilah baru pemerintah soal Covid-19 itu.

Advertisement

Karena masih ada masa transisi, maka Ma'ruf meminta masyarakat untuk bersiap diri. Dia meminta masyarakat tak mempersoalkan istilah baru pemerintah soal Covid-19 itu.

"Saya kira tidak perlu untuk mempersoalkan tentang istilah, karena istilah itu menjadi istilah global. Yang penting adalah bersiap diri menghadapi New Normal," kata Ma'ruf dalam keterangan persnya, Jumat (12/6/2020).

5 Hari, Tambah 10 Kasus Baru Positif Covid-19 di Grobogan

Advertisement

Keterpurukan ekonomi menjadi perhatian pemerintah karena termasuk dalam sektor yang paling terhantam keras dengan adanya pandemi Covid-19. Demi pemulihan ekonomi, sejumlah pemerintah daerah melonggarkan PSBB dengan berbagai istilah baru terkait Covid-19, seperti PSBB Transisi Jakarta.

Jaksa Anggap Penyerang Tak Sengaja, Novel Baswedan: Perlu Diajari Mahasiswa

Tidak Bisa Ditunda

"Kalau kita tunda akan sangat berbahaya sebab bisa menimbulkan krisis ekonomi dan untuk membangkitkannya itu terlalu berat dan sulit," ujarnya.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Ma'ruf menegaskan kalau pemerintah akan terus mendorong program-program percepatan pemulihan dampak Covid-19. Di antaranya dengan terus melakukan pelayanan kesehatan yang intensif serta mendorong stimulus untuk dunia usaha dalam upaya pemulihan ekonomi.

Gunung Kemukus Sragen segera Dibuka Saat Pandemi Covid-19

Oleh karena itu pemerintah pun mengharapkan masyarakat tak mempersoalkan istilah soal Covid-19, tapi patuh pada protokol kesehatan New Normal. Tujuannya agar program-program tersebut dapat berhasil dijalankan.

Advertisement

"Dalam kita menghadapi bahaya Covid-19 dan keterpurukan ekonomi pun kita juga diperlukan untuk selalu patuh pada protokol kesehatan. Menjaga physical distancing, menggunakan masker, mencuci tangan dan menghindari berbagai kerumunan," tutupnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif