News
Selasa, 11 Desember 2012 - 12:34 WIB

Wapres: 12 Provinsi Penyumbang Kasus HIV/AIDS Terbesar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA — Wakil Presiden Boediono mengatakan 12 provinsi di Tanah Air memiliki kasus HIV/AIDS terbesar sehingga membutuhkan perhatian khusus dari kepala daerah untuk menangani hal tersebut.

“12 provinsi tersebut DKI Jakarta, Papua, Papua Barat, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Riau dan DI Yogyakarta,” kata Wapres Boediono pada acara Puncak Peringatan Hari AIDS Sedunia tahun 2012 di Taman Mini Indonesia Indah,Jakarta, Selasa (11/12/2012).

Advertisement

Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar.

Wapres mengatakan, kepala daerah perlu menyisihkan anggaran dan tenaga lebih banyak lagi untuk menangani masalah HIV/AIDS di wilayahnya masing-masing.

Advertisement

Wapres mengatakan, kepala daerah perlu menyisihkan anggaran dan tenaga lebih banyak lagi untuk menangani masalah HIV/AIDS di wilayahnya masing-masing.

“Kita tidak boleh terus-menerus mengandalkan pada bantuan luar negeri,” katanya.

Wapres juga mengajak dunia usaha di semua daerah untuk memasukkan program pencegahan dan pemberantasan HIV/AIDS ke dalam daftar CSR mereka.

Advertisement

HIV/AIDS, kata Wapres Boediono, adalah penyakit yang bisa mengenai siapa saja termasuk bahkan anggota keluarga sehingga perlu langkah yang konsisten dan sistematis.

Sementara itu, pada acara tersebut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ditunjuk sebagai koordinator pelaksana kampanye AIDS sedunia tingkat nasional 2012.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar menjelaskan, tema kampanye tahun ini adalah “Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV dan AIDS”. Perempuan dan anak, sebagai fokus kampanye HIV/AIDS tahun 2012, kata Linda, harus terus didukung dan diperhatikan karena secara biologis sangat rentan.

Advertisement

“Kurangnya pengetahuan perempuan tentang HIV/AIDS berdampak terhadap anak terutama bayi yang dikandungnya,” katanya.

Karena itu, di masa mendatang diharapkan ada upaya bersama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk meningkatkan hak perempuan dalam mengakses layanan kesehatan termasuk pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS dan lain sebagainya.

Sejak kasus pertama terdeteksi di Tanah Air pada tahun 1987, kasus HIV/AIDS meningkat sangat cepat. Pada akhir Juni 2012 terdapat 118.865 kasus, yang terdiri dari 86.762 kasus HIV dan 32.103 kasus AIDS, dengan rasio penderita laki-laki dan perempuan 2,41 dibanding satu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif