News
Minggu, 18 Juni 2023 - 17:25 WIB

Walah, Sebagian Besar Alat EWS Tsunami di Sepanjang Pantai Gunungkidul Rusak

David Kurniawan  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tsunami. (Freepik)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Empat dari tujuh alat Early Warning System (EWS) tsunami di sepanjang pantai Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinyatakan rusak. Hanya tiga alat EWS tsunami yang masih berfungsi di sepanjang pantai Gunungkidul.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Purwono, mengatakan tujuh alat EWS tsunami yang dipasang itu merupakan bantuan dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG).

Advertisement

Lokasi EWS itu berada di Pelabuhan Sadeng dan Pantai Wediombo yang berlokasi di Kapanewon Girisubo; Pantai Gesing di Kapanewon Panggang; Pantai Baron ada dua unit EWS dan Pantai Krakal serta Pantai Sepanjang di Kapanewon Tanjungsari masing-masing satu unit EWS.

Meski demikian, ia tidak menampik terdapat empat EWS yang rusak sedangkan tiga unit yang masih berfungsi berada di Pantai Sadeng, Pantai Sepanjang, dan Pantai Baron. Dia sudah mengusulkan untuk perbaikan, karena EWS berguna untuk keselamatan masyarakat jika terjadi tsunami.

Advertisement

Meski demikian, ia tidak menampik terdapat empat EWS yang rusak sedangkan tiga unit yang masih berfungsi berada di Pantai Sadeng, Pantai Sepanjang, dan Pantai Baron. Dia sudah mengusulkan untuk perbaikan, karena EWS berguna untuk keselamatan masyarakat jika terjadi tsunami.

“Di Pantai Baron ada satu EWS yang rusak,” kata Purwono kepada wartawan, Minggu (18/6/2023).

Dia berharap pergantian tersebut bisa dilaksanakan secepatnya sehingga alat deteksi dini dapat berfungsi dengan normal guna memberikan peringatan.

Advertisement

Menurut dia, keberadaan EWS tsunami sangat penting. Hal ini tak lepas adanya aktivitas kegempaan di sisi selatan Gunungkidul.

“Fungsi EWS juga sebagai informasi terkait gelombang tinggi. Informasi dari EWS akan diterima BMKG diteruskan kepada daerah yang berpotensi tsunami atau gelombang tinggi,” katanya.

Upaya antisipasi terjadinya tsunami tidak hanya dilakukan menggunakan pemasangan alat-alat deteksi dini. Pasalnya, juga ada program Tsunami Ready untuk antisipasi terjadinya bencana tersebut.

Advertisement

Menurut Purwono, di Gunungkidul baru Kalurahan Kemadang, Tanjungsari yang mendapatkan predikat Tsunami Ready.

“Penetapan ini langsung dilakukan oelh UNESCO,” katanya.

Anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kalurahan Kemadang, Surisdiyanto, mengatakan penetapan Kemadang sebagai Tsunami Ready oleh UNESCO-IOC dilaksanakan di Pantai Purus, Kota Padang, Sumatera Barat, pada 26 Desember 2022.

Advertisement

Menurut dia, pengakuan secara internasional ini bukan berarti hanya mendapatkan predikat saja, tetapi juga terdapat tanggung jawab untuk mewujudkan masyarakat maupun wisatawan siaga tsunami menuju zero victim.

“Tentunya ini menjadi suatu kebanggan, tapi ada tugas yang harus dijalankan dalam rangkah mengurangi risiko saat terjadi tsunami,” kata Suridiyanto.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul 4 EWS Tsunami di Pantai Gunungkidul Rusak

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif