Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencuri laptop (JIBI/Dok)
Menurut si pemilik rumah, Indratno Eprilianto, 34, saat kejadian, rumahnya yang berada di Dukuh Cokro, Desa Cokro, Kecamatan Tulung, Klaten, itu dalam kondisi kosong. Ia baru mengetahui bahwa rumahnya kemalingan, saat ia pulang kerja. Ia sampai di rumah sekira pukul 20.00 WIB. Sementara saat itu istrinya juga sedang tidak berada di rumah.
Sepulang kerja, pria yang biasa bertugas di Klaten itu kaget begitu mengetahui kamar depan yang bersebelahan dengan ruang tamu itu dalam kondisi berantakan. Sejumlah barang seperti kipas angin, meja, buku dan sebagian barang elektronik lainnya, diobrak-abrik oleh tamu tak diundang tersebut. Ruang itu biasa digunakan oleh Eprilianto maupun istrinya untuk mengerjakan tugas-tugas kerja. “Saat pulang, jendela kamar depan sudah dalam kondisi rusak karena dicongkel paksa,” terang Eprilianto.
Setelah mengecek barang-barang di kamar depan, pencuri hanya menggondol sebuah laptop merk Acer senilai Rp5 juta yang berada di dalam kamar tersebut. Di dalam laptop itu berisi data-datanya dan istrinya. “Tapi yang sering menggunakan laptop itu istri saya. Sedangkan file-file berita dan foto, sebagian besar saya simpan di laptop satunya lagi,” ujar wartawan yang sehari-hari berpenampilan nyentrik ini.
Ia menduga pencuri masuk ke rumahnya saat siang hari, sebab kala itu rumah dalam keadaan kosong karena ditinggal bekerja para pemilik rumah. Namun ia baru menyadari rumahnya dibobol maling saat malam hari. Menyadari telah menjadi korban pencurian, malam itu juga Eprilianto langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Petugas Polsek Tulung langsung mendatangi rumahnya yang berada di salah satu gang Dukuh Cokro, untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolsek Tulung, AKP Ngadino, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Kalingga Rendra Raharja, mengatakan atas laporan itu, pihaknya akan melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus pencurian ini.
