News
Kamis, 15 Mei 2014 - 05:15 WIB

WABAH MERS : WHO Gelar Rapat Darurat

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang pria menggunakan masker di sebuah pasar unta Al- Thamama dekat Riyadh, belum lama ini. (JIBI/Solopos/Faisal Al Naser)

Solopos.com, LONDON- Ahli kesehatan dan penyakit menular bertemu di organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO)  membahas tentang penetapan virus yang muncul di timur tengah pada tahun 2012 itu sebagai situasi darurat kesehatan masyarakat.

Para ahli bertemu di kantor pusat badan kesehatan PBB di Jenewa itu akan mempertimbangkan apakah meluasnya kasus flu Arab akan digolongkan sebagai situasi darurat internasional karena dilihat dari penyeberannya yang sudah tergolong sporadis.

Advertisement

Peraturan kesehatan dunia itu mendefinisikan keadaan darurat adalah peristiwa luar biasa yang menimbulkan suatu risiko bagi negara-negara anggota WHO lain melalui penyebaran penyakit menular.

Jika jadi membentuk Komite darurat MERS oleh WHO, ini adalah yang komite darurat kedua yang dibentuk berdasarkan peraturan WHO yang berlaku pada 2007. Sebelumnya komite darurat dibentuk untuk menangani endemi H1N1 pada tahun 2009.

Hasil dari pertemuan para ahli itu akan di umumkan pada konferensi pers pada hari Rabu (hari ini). “Pertemuan ini akan dihasilkan pada Rabu,” kata asisten direktur umum WHO, Keiji Fukuda mengumumkan kesimpulan dari pertemuan tersebut seperti yang dilansir Reuters, Rabu (14/5/2014).

Advertisement

Para ilmuwan telah mengaitkan kasus virus tersebut dengan unta. Sehingga pemerintah Arab Saudi memperingatkan kepada masyarakat yang dalam pekerjaannya bersentuhan dengan unta agar menggunakan masker dan sarung tangan dalam rangka pencegahan.

Virus Middle East Respiratory System (MERS) itu telah dilaporkan menjangkit sekitar 500 pasien di Arab Saudi dan telah menyebar ke beberapa wilayah secara sporadis seperti ke Eropa, Asia, dan Amerika Serikat.

Tingkat kematian virus ini sekitar 30 persen dari mereka yang terinfeksi. MERS yang menyebabkan batuk, demam dan radang paru-paru dan dapat mengakibatkan fatal itu merupakan coronavirus dari kasus yang sama seperti SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan telah menewaskan sekitar 800 orang di seluruh dunia setelah pertama kali muncul di Cina pada tahun 2002.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif