News
Selasa, 13 Mei 2014 - 14:50 WIB

WABAH MERS : Lagi, Kasus MERS Masuk Amerika Serikat

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) (JIBI/Reuters)

Solopos.com, ORLANDO — Pejabat kesehatan Amerika Serikat mengonfirmasi ditemukannya pasien yang terjangkit Middle East Respiratory System (MERS) di salah satu rumah sakit di Orlando, Florida, Senin (12/5/2014).

Pasien berumur 44 tahun itu adalah seorang pekerja kesehatan yang tinggal dan bekerja di Arab Saudi. Awalnya, ia pulang ke Amerika Serikat untuk mengunjungi kerabatnya. Pada Jumat (9/5/2014) lalu, dia di rawat di rumah sakit Dr. P. Philips Hospital di Orlando.

Advertisement

Kasus ini adalah yang kedua setelah sebelumnya seseorang mengidap virus mematikan ini ditemukan akhir bulan lalu di Indiana. Direktur Pusat Imunisasi dan Penyakit Pernapasan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dr. Anne Schuchat, mengatakan dua kasus virus yang “diimpor” dari timur tengah itu tidak saling berhubungan.

Pasien yang terjangkit virus mematikan tersebut melakukan perjalanan pada Kamis (1/5/2014) dari Jeddah ke London menggunakan penerbangan Saudi Airlines 113. Di Bandara Heathrow London, dia melanjutkan ke Boston. “Dari Boston, kemudian terbang ke Atlanta setelah itu baru ke Orlando,” ungkap salah satu pejabat Kesehatan Masyarakat Inggris yang dilansir Reuters.

Schuchat mengatakan dalam perjalanan pasien merasa sakit saat penerbangan dari Jeddah. “Tetapi ia tidak mampu untuk mencari obat untuk menyembuhkannya,” katanya.

Advertisement

Tidak jelas di mana rumah sakit tempat pasien itu bekerja di Arab Saudi. Namun Schuchat mengatakan kemungkinan orang tersebut pernah merawat pasien yang terlebih dulu terjangkit virus MERS. Seperti diketahui, virus ini belum ditemukan obat atau vaksinnya dan telah membunuh sepertiga pasien terinfeksi.

Sampai saat ini, belum jelas apakah orang itu tertular di pesawat atau bukan. Saat ini pihak Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS sedang menghubungi sekitar 500 orang yang melakukan perjalanan bersama pasien. “Sementara ini kami sedang menyelidiki hal tersebut dengan hati-hati,” kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Dr Thomas Frieden.

“Kami pikir setidaknya beberapa peningkatan dalam kasus-kasus yang kita dengar tentang dari Timur Tengah tidak ada hubungannya dengan pemantauan yang lebih baik dan pelacakan , dan itu hal yang baik,” katanya .

Advertisement

Rumah sakit Florida yang terletak di dekat taman bermain Disney itu sudah melacak setiap pegawainya yang telah melakukan kontak dengan pasien. Sejauh ini sudah ada 16 pegawai yang telah ditempatkan di ruang isolasi.

“Gejala yang diderita pasien masih ringan ketika tiba di sini, bahkan dia tidak mengalami batuk,” ujar juru bicara rumah sakit, Geo Morales.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif