News
Kamis, 11 Mei 2017 - 15:46 WIB

Vonis Ahok Diprotes Parlemen Belanda

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selaku terdakwa kasus penistaan agama menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (9/5/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Sigid Kurniawan)

Parlemen Belanda memprotes vonis 2 tahun penjara terhadap Ahok.

Solopos.com, JAKARTA — Setelah ramai diberitakan di media internasional, vonis dua tahun penjara atas Basuki Tjahja Purnama alias Ahok menjadi perhatian dari sejumlah anggota parlemen Belanda.

Advertisement

Buktinya, Majelis Rendah parlemen Belanda mendesak Menteri Luar Negeri Bert Koenders menyampaikan protes kepada Indonesia atas putusan itu seperti dikutip Telegraaf, Kamis (11/5/2017).

Desakan itu diprakarsai oleh seorang politikus asal Partai Serikat Kristen Belanda, Joel Voordewind. Seruan tersebut juga memperoleh dukungan dari delapan partai di fraksi Parlemen Belanda.

Advertisement

Desakan itu diprakarsai oleh seorang politikus asal Partai Serikat Kristen Belanda, Joel Voordewind. Seruan tersebut juga memperoleh dukungan dari delapan partai di fraksi Parlemen Belanda.

Beberapa partai pendukung inisiatif tersebut antara lain Partai Demokrat Kristen Belanda atau Christen Democratisch Appl (CDA), Partai Kebebasan Demokrasi atau Volkspartij voor Vrijheid en Democratie (VVD), Partai Sosialis Socialistische Partij (SP) dan Partai Kebebasan atau Partij voor de Veijheid (PVV).

Voordewind bahkan meminta Koenders menyampaikan isu ini hingga ke Brussels guna mendesak Uni Eropa melancarkan protes yang sama kepada Indonesia. Melalui akun Twitter-nya, Voordewind melontarakan argumennya itu sesaat setelah vonis dibacakan hakim pada Selasa (9/5/2017).

Advertisement

Advertisement

Politikus dari Partai Reformasi Politik, Kees van der Staaij, ikut menyatakan perhatian yang sama terhadap Ahok. Melalui akun Twitter-nya, Staiij mengatakan penahanan Ahok adalah serangan terhadap kebebasan umat Kristen Indonesia. “Mengejutkan, serangan kebebasan Kristen Indonesia! Perlu tekanan politik yang besar terhadap Indonesia,” kicaunya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif