News
Rabu, 5 Juli 2017 - 11:10 WIB

Vlog Kaesang Dilaporkan Terkait Dugaan Penistaan Agama

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Cuplikan video Kaesang berjudul Bapak Minta Proyek yang menyinggung soal intoleransi dalam masyarakat. (Youtube)

Pelapor menuding Kaesang telah melakukan penistaan agama dan menyebarkan ujaran kebencian berbau SARA.

Solopos.com, JAKARTA – Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pengarep dilaporkan ke Polres Bekasi Kota atas dugaan penodaan agama dan ujaran kebencian yang berbau SARA yang dilakukan melalui vlog pribadinya di media sosial Youtube.

Advertisement

Kapolres Bekasi Kota, Kombes Hero Hendriarto membenarkan adanya laporan masuk mengenai dugaan penodaan agama yang dilakukan Kaesang. Pihaknya mengaku masih mempelajari laporan tersebut.

“Betul dan masih dipelajari,” terang Hero sebagaimana dilansir Okezone, Rabu (5/7/2017).

Advertisement

“Betul dan masih dipelajari,” terang Hero sebagaimana dilansir Okezone, Rabu (5/7/2017).

Heboh laporan tersebut bermula saat seseorang di media sosial mengunggah surat laporan ke Polres Bekasi Kota. Terlihat dalam surat tersebut, seseorang bernama Muhammad Hidayat melaporkan Kaesang pada 2 Juli 2017.

Hidayat melaporkan Kaesang karena diduga menodai salah satu agama dalam vlog pribadinya yang diunggah pada 29 Mei 2017 dengan judul #BapakMintaProyek. Dalam video tersebut, Kaesang mengomentari salah satu video di mana terdapat anak-anak yang berteriak “bunuh Ahok” saat pawai lebaran.

Advertisement

Tahu akunnya di-mention, Kaesang bukannya marah kepada kakaknya. Dia malah me-retweet kicauan tersebut. Lalu, sejumlah pemilik akun mengomentari retweet @kaesangp.

Vlog Kaesang

Diulas Solopos.com, 29 Mei 2015, dalam video itu Kaesang menyoroti fenomena bocah-bocah yang membawa obor sembari menyuarakan ujaran kebencian di tempat umum. Bagi pria 22 tahun ini, tak seharusnya anak-anak diajarkan menebar kebencian, mengintimidasi, dan meneror. Dia menyebut perilaku itu ndeso atau kampungan.

Advertisement

Kaesang bahkan mengkhawatirkan kondisi tersebut membuat Indonesia “kecolongan”, kehilangan bibit-bibit terbaiknya untuk membangun bangsa. Di penghujung video, ia kembali berpesan bahwa kerjasama sangat diperlukan untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik.

“Untuk membangun Indonesia lebih baik, kita harus kerja sama. Ya, Kerjasama. Bukan saling menjelek-jelekan, memngadu domba, dan mengkafir-kafirkan orang lain,” ujar Kaesang. “Kita itu Indonesia. Kita hidup dalam perbedaan,” katanya seraya mengakhiri video tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif